TEMPO.CO, Jakarta - Juara bertahan US Open 2019 atau turnamen tenis Amerika Serikat Terbuka, Naomi Osaka, mengaku cukup terpukul dan bersedih setelah tersingkir dari petenis Swiss Belinda Bencic. Namun ia menyatakan sudah mendapatkan pelajaran dan berusaha untuk melupakan kekalahan.
Naomi menilai semua kerja kerasnya telah mengubah dirinya menjadi sosok yang jauh lebih baik dari sebelumnya. "Saya merasa banyak belajar dari turnamen ini," kata Naomi usai laga, Senin, 3 September 2019 waktu Amerika. Petenis berusia 21 tahun itu wajar merasa sedih sebab status petenis nomor satu dunia bisa jatuh lagi ke tangan Ashleigh Barty.
Sebelumnya, pada turnamen Grand Slam Wimbledon, Osaka kesulitan memberikan keterangan kepada awak media karena menelan kekalahan. Ia bahkan meminta izin untuk pergi di tengah-tengah wawancara dengan media. "Di Wimbledon, saya pergi begitu saja dari kalian," katanya.
Kini situasinya berbeda. Ia merasa lebih santai menikmati hasil negatif di US Open. "Saya merasa sudah tumbuh dewasa dan tidak lagi ingin menyimpan begitu banyak beban dalam sebuah pertandingan," sebut Naomi.
Ia menegaskan sebenarnya tidak ada yang perlu disesali dari kekalahan di US Open. Sebab keluarga dan orang-orang terdekat dia tahu perjuangan yang sudah dilakukan sampai sejauh ini. "Saya selalu bermain tiga ronde. Jadi tentu saja saya sangat kecewa, tapi tidak dengan ini," tutur dia.
Kekalahan Naomi Osaka menutup peluang terulang lagi final US Open 2018. Saat itu Naomi bertemu dengan Serena Williams. Tak hanya itu, US Open tahun ini juga akan memunculkan juara baru di nomor tunggal putri. Dalam tiga tahun terakhir juara tunggal putri US Open selalu berbeda-beda.
ANTARA