TEMPO.CO, Jakarta - Rafael Nadal butuh satu gelar juara lagi untuk menyamai prestasi Roger Federer mengoleksi 20 trofi seri Grand Slam jika Nadal mengalahkan Daniil Medvedev pada final Amerika Serikat Terbuka dinihari nanti, Senin 9 September 2019.
Pertandingan babak final tunggal putra seri keempat tenis Grand Slam pada setiap tahun itu akan berlangsung di lapangan permukaan keras Stadion Arthur Ashe, Flushing Meadows, New York.
Jagoan Spanyol, Nadal, yang kini berusia 33 tahun dan menempati urutan kedua, difavoritkan untuk memenangi gelarnya yang keempat di New York dinihari nanti.
Tapi, petenis 23 tahun dari Rusia yang menempati unggulan kelima, Medvedev, baru dua kali kalah dari 22 pertandingan terakhir, termasuk ketika ia dikalahkan Nadal pada final Piala Rogers, Agustus lalu.
“Saya akan senang kalau bisa menambah satu gelar Grand Slam lagi,” kata Nadal. “Tapi, saya masih tetap bisa tidur nyenyak tanpa menjadi pemain yang menambah gelarnya di Grand Slam.”
Petenis asal Rusia Daniil Medvedev, mengembalikan pukulan lawannya Stan Wawrinka pada babak pertama Wimbledon di London, 3 Juli 2017. AP/Kirsty Wigglesworth
Adapun Medvedev adalah petenis putra Rusia pertama yang bertanding pada sebuah babak final Grand Slam sejak Marat Safin melakukannya pada 2005 di Australia Terbuka.
Medvedev berambisi memecahkan dominasi Nadal, Federer, dan petenis nomor satu dunia saat ini, Novak Djokovic, pada perebutan gelar juara sebuah seri Grand Slam. Pada 11 kali pergelaran terakhir turnamen akbar ini, pemenangnya “digilir” di antara tiga petenis kawakan tersebut.
Adalah Stan Wawrinka yang menjadi petenis terakhir yang mematahkan dominasi tiga besar tersebut, yaitu pada 2016.
Medvedev akan menghadapi Rafael Nadal untuk kedua kali dalam waktu kurang satu bulan, setelah petenis nomor dua dunia dari Spanyol itu mengalahkannya 6-3, 6-0 di Montreal. “Adalah hebat saya punya pengalaman bermain dengan Rafa pada final sebuah seri Masters. Saya tahu apa yang harus dikerjakan dan dipersiapkan untuk melawannya," kata Daniil Medvedev.