TEMPO.CO, Jakarta - Island of God, tim asal Indonesia berhasil membawa pulang trofi turnamen Free Fire Asia Invitational (FFAI) 2019. Kapten tim, Fickri Aulia dengan nick name IGO Kids menceritakan perjuangan dan pengorbanan anggota timnya untuk mengikuti FFAI 2019.
"Pengorbanannya banyak ya, ada yang ngorbanin kuliah, skripsi, ada yang telah jauh-jauh dari Batam buat ke Jakarta untuk event ini. Jadi, ya perasaan kami pasti sangat seneng banget. Apalagi ini tingkatnya Asia," ujar IOG Kids, di ICE BSD, by Sinar Mas Land, Tangerang, Sabtu, 7 September 2019.
Selain IOG Kids, tim yang bernaung di bawah klub sepak bola Bali United ini beranggotakan Hendrick Kristianto dengan nick name IOG Henst, Muhammad Iqbal nick name IOG Cavella dan Syahrul nick name IOG Ruls. Tim ini berhasil membawa pulang hadiah senilai US$ 15.000 atau setara dengan Rp 213 juta.
"Gue dan tim kan berjuang dan banyak pengorbanannya. Buat latihan juga berjam-jam, malam jadi siang, siang jadi malam. Ini juga di luar prediksi kami, kami latihan itu fokus saja game Free Fire," kata IOG Kids.
Island of God berhasil mengalahkan 12 tim dengan poin tertinggi 2345. Sementara juara kedua diraih oleh THONBURI ESPORT, tim asal Thailand, dengan 100 poin lebih kecil dibandingkan Island of God, 2245. Di posisi ketiga diraih tim asal Indonesia, yaitu EVOS Roar dengan poin 1765.
IOG Ruls juga menceritakan bagaimana pengorbanannya untuk bisa menjadi juara FFAI 2019 ini. "Saya mengorbankan skripsi saya. Skripsi saya sampai sekarang belum selesai karena fokus untuk bertanding di FFAI ini," tutur IOG Ruls.
Namun, IOG Ruls menegaskan pendidikan tetap nomor satu. Ia berencana akan segera menyesaikan pendidikannya. "Ya biar pun kami juara, tapi di balik itu kami harus tetap belajar. Pendidikan itu nomor satu," kata IOG Ruls.
Island of God merupakan tim esport asal Bali. Tim untuk divisi game Free Fire baru terbentuk awal Maret 2019 lalu. "Kami ini baru, baru sekitar tujuh bulan bergabung, kami bergabung pada Maret 2019 lalu. Jadi ini pencapaian yang sangat baik, kami bangga meskipun ada hal yang harus dikorbankan," kapten tim IOG Kids.