TEMPO.CO, Jakarta- Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menanggapi keputusan Djarum Foundatiin menghentikan audisi bulu tangkis yang biasanya diadakan setiap tahun. Komisioner KPAI Sitti Hikmawaty mengatakan, KPAI tak melarang proses audisi beasiswa bulu tangkis yang diselenggarakan Djarum Foundation melalui PB Djarum. Menurut dia, KPAI memprotes dalih industri rokok mempromosikan merek produk hasil tembakau kepada anak-anak. “Yang dilarang adalah bentuk eksploitasi terselubungnya,” ujar Sitti kepada Tempo, Senin, 9 September 2019.
Sitti mengatakan yang melarang eksploitasi oleh produk hasil tembakau itu bukan KPAI tapi regulasi negara. Hal itu, kata dia sudah disampaikan kepada Djarum Foundation untuk menaati Undang-Undang nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, Peraturan Pemerintah No. 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan, dan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009.
"Dalam rangkaian regulasi itu eksploitasi masuk dalam bagian pemasangan logo produk tembakau kepada anak yang merupakan zat adiktif, jadi sekarang pilihannya patuh atau tidak patuh kepada perundang-undangan," ucap Sitti menjelaskan.
Sebelumnya, Djarum Foundation menyatakan akan menghentikan Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis. Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, mengatakan audisi bulu tangkis tahun 2019 menjadi yang terakhir kalinya digelar.
Menurut Yoppy, dihentikannya audisi badminton Djarum karena atas permintaan pihak terkait. Ia tak menjelaskan secara detail ihwal pihak terkait tersebut. "Pada audisi kali ini kami menurunkan semua brand PB Djarum. Karena dari pihak PB Djarum sadar untuk mereduksi polemik itu kami menurunkannya," kata dalam konferensi pers di Hotel Aston, Purwokerto, Sabtu, 7 September 2019.
Pilihan yang diambil itu setelah KPAI memanggil Djarum Foundation ihwal Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2019. KPAI menegur penyelenggara karena dinilai telah mengeksploitasi anak. Unsur eksploitasi tersebut ditandai dengan pemasangan logo Djarum selaku perusahaan rokok di kaos peserta. Hal ini menjadi alasan Djarum Foundation menghentikan audisi umum bulu tangkis pada tahun 2020.
IRSYAN HASYIM