TEMPO.CO, Jakarta - Piala Dunia Catur FIDE di Rusia kali ini akan mempertemukan 128 pecatur dari 47 negara dengan sistem gugur di setiap babaknya. GM Susanto Megaranto yang didukung Japfa menjadi salah satu peserta.
Sistem gugur tersebut diyakini akan menunjukkan kemampuan optimal para pecatur. Pasalnya, di setiap babak seorang pecatur akan bermain dua kali dengan bidak putih dan bidak hitam.
Barulah kemudian disusul dengan tanding catur cepat. Namun, apabila dalam pertandingan pertama babak pertama tidak terjadi remis maka otomatis pecatur kalah wajib angkat koper.
“Bukan soal menang atau kalah, yang terpenting GM Susanto Megaranto dapat terus teruji di pertarungan tingkat dunia,’ ujar R. Artsanti Alif, Ketua Kontingen Tim Catur Indonesia dalam rilis PB Percasi.
"Meskipun lawan sangat berat, saya akan memberikan yang terbaik bagi merah-putih," ujarnya.
Malam pembukaan itu merah-putih menjadi salah satu yang berkibar di antara 46 bendera negara lainnya.
Artsanti mengatakan bahwa GM Susanto telah dipersiapkan selama lima hari sebelumnya di Moskow di bawah bimbingan GM Ruslah Shcherbacov, analis dan pelatih catur dari Rusia. Latihan tersebut merupakan bentuk komitmen JAPFA untuk mempersiapkan GM Susanto untuk menghadapi pecatur rangking ke-15 dunia.
“GM Sergey memiliki kemampuan untuk bermain posisional yang kuat. Senada dengan gaya tarung Susanto,” ujar Artsanti yang menjabat sebagai Vice President Head of Social Investment JAPFA.
“Susanto sudah melakukan riset sergey dan sangat disiplin dalam berlatih, harapannya bisa memberikan langkah-langkah kejutan untuk lawannya,” imbuhnya.
Menurut Artsanti meski bukan perjuangan yang mudah, GM Susanto tampaknya masih memiliki harapan untuk setidaknya menahan imbang GM Sergey.
“Bukan hasil akhir yang terpenting tetapi peluang untuk bertanding dengan pecatur kelas dunia merupakan kesempatan yang harus dimanfaatkan. JAPFA akan terus mendukung GM Susanto untuk bekiprah di pertarungan catur tingkat dunia,” tutup Artsanti.