TEMPO.CO, Jakarta- Waktu menunjukkan pukul 14.50 ketika satu per satu pebulutangkis putri muda memasuki Gedung Olahraga Djarum, Petamburan, Jakarta Pusat. Mereka atlet binaan dari Perkumpulan Bulu Tangkis Djarum (PB Djarum) yang dalam sepekan terakhir menjadi perhatian publik.
Hal ini karena polemik Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 yang diadakan Djarum Foundation sebagai induk PB Djarum dituding Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sebagai eksploitasi kepada anak untuk promosi produk hasil tembakau.
Djarum Foundation pun merespon pelarangan menggunakan merek dagang dengan menghentikan seleksi terbuka pencarian bakat atlet bulu tangkis pada tahun 2020. Mereka tetap berjanji melakukan pembinaan atlet dengan format yang berbeda.
Latihan di GOR Djarum sore itu diikuti oleh 15 atlet putri yang kisaran usia 15 tahun. Mereka mendapat bimbingan oleh empat pelatih yang mengarahkan mengenai teknik dan fisik. GOR Djarum sendiri terdiri dari tiga lapangan bulu tangkis. Gedung itu pun terdapat beberapa ruangan yang salah satunya digunakan untuk fisioterapis.
Setelah melakukan peregangan otot, tepat pukul 15.20 seluruh atlet berlari mengelilingi lapangan selama 10 menit. Usai tahapan itu, pelatih memberi arahan untuk melemaskan otot. "Tarik ya, kaki dulu," ucap salah satu pelatih PB Djarum, Selasa, 10 September 2019.
Tahapan latihan selanjutnya yakni pergerakan menyilang yang harus dilakukan. Setiap lapangan diisi oleh lima pemain. Pola latihannya, setiap atlet mengambil kok yang berada di garis net depan net dan memindahkan secara menyilang sudut belakang.
Gerakan itu berlangsung selama 10 menit yang dilakukan secara bergantian oleh setiap atlet sesuai pembagian lapangan yang ditempati. "Langkah jangan terlalu banyak, harus zig zag, jangan terlalu pinggir," arahan yang terus disampaikan pelatih begitu ada atlet yang membuat kesalahan.
Seusai latihan itu, pelatih PB Djarum memberikan waktu istirahat bagi atlet selama 5 menit. Kesempatan itu digunakan atlet untuk minum dan menganti sepatu.
Tepat pukul 16.00, mereka kembali memulai latihan berupa lari maju mundur dengan jarak dua lebar lapangan. Pola itu diulang selama 10 menit sebelum berlari lebih jauh dengan jarak tiga lebar lapangan bulu tangkis dan memutar ke titik semula secara bergantian. Latihan ini menjadi agenda terakhir pada sore itu. "Nanti jam 6 lanjut lagi, tapi jogging dulu sebelum berhenti," kata pelatih memberikan instruksi.
Tetap berjalannya pembinaan di PB Djarum meski pencarian atlet secara terbuka akan dihentikan pada tahun 2020 sempat disampaikan oleh Manajer tim PB Djarum, Fung Permadi. Menurut dia, penghentian Audisi Bulu Tangkis pada 2020 tidak akan menghentikan komitmen dari dari sekolah bulutangkis asal Kudus itu untuk mencetak atlet yang berkualitas.
Ia mengatakan bakal terus bergerilya mencari bibit pebulutangkis muda untuk menjadi pelapis pemain senior yang berada di Pelatnas Cipayung. "Itu boleh kita pegang. Apapun caranya entah melalui audisi atau tidak melalui audisi, tidak akan menghentikan mandat yang saya terima dari PB Djarum untuk selalu mencetak atlet-atlet bulu tangkis dengan prestasi dunia," ujar Fung dalam konferensi pers di Hotel Aston, Purwokerto, Sabtu, 7 September 2019.
IRSYAN HASYIM