TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Pusat Persatuan Sambo Indonesia (PP Persambi) galau setelah Menpora Imam Nahrawi ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK dalam pengembangan perkara suap penyaluran pembiayaan dengan skema bantuan pemerintah melalui Kemenpora pada KONI Tahun Anggaran (TA) 2018.
"Iyalah. Kita baru saja ketemu dan dijanjikan bisa melakukan TC (training camp) di Uzbekistan setelah kita sukses di Kejuaraan Asia 2019 dan Kejuaraan Dunia," kata Ketua Umum PP Persambi Krisna Bayu saat dikonfirmasi oleh ANTARA di Jakarta, Rabu.
Krisna Bayu bersama manajemen timnas Sambo dan atlet yang meraih prestasi baik di Kejuaraan Asia di India maupun Kejuaraan Dunia di Korea Selatan baru saja bertemu orang nomor satu di Kemenpora di Widya Candra, Jakarta, Selasa malam (17/8).
Dalam perbincangan dengan Menpora, mantan judoka nasional itu mengatakan atlet Sambo yang disiapkan untuk SEA Games 2019 Filipina itu diberi restu untuk melakukan pemusatan latihan di Uzbekistan sekitar 45 hari.
"Setelah pertemuan itu kami akan berencana mengajukan anggaran baru untuk TC di Uzbekistan. Tapi ada kekhawatiran dari kami saat ini," kata Krisna Bayu menambahkan.
Cabang bela diri Sambo sebenarnya bukan salah satu cabang unggulan untuk SEA Games 2019 dan hanya berada di cluster empat cabang olahraga. Hanya saja, prestasinya mampu membuat kejutan dengan meraih medali di Kejuaraan Asia di India maupun Kejuaraan Dunia di Korea Selatan.
Di Kejuaraan Asia di India atlet Sambo sukses merebut tiga emas, dua perak dan satu perunggu. Emas diraih Ridha Wahdaniaty kelas women sports 80kg, Desiana Syafitri kelas women sports 52kg dan Emma Ramadinah kelas women combat 64kg.