TEMPO.CO, Jakarta - Mike Tyson semakin melaju dalam bisnis perkebunan ganja yang dirintisnya awal 2018. Kabar terbaru soal bisnis ganja, mantan juara tinju dunia kelas berat itu berencana membuka perkebunan lagi di Antigua dan Barbuda, negara pulau di Karibia.
Sasaran utama Tyson membuka perkebunan ganja di sana adalah untuk memenuhi kebutuhan pasar orang-orang Inggris. Ribuan turis Inggris setiap tahun mendatangi Antigua dan negara-negara sekitarnya di Karibia, sehingga Tyson menangkap itu sebagai pasar potensial.
Perdana Menteri Antigua dan Barbuda, Gaston Browne mengatakan bahwa Tyson sudah megajukan izin untuk membuka perkebunan sekaligus resort, laboratorium, dan tempat rekreasi yang semuanya berkaitan dengan ganja.
“Tyson sangat antusias pada produk ganja dan sejenisnya. Dia sedang mencari lahan yang layak untuk membuka perkebunan ganja di Antigua. Pada masa datang Antigua akan seperti Davos di Swiss, sebagai resort dunia namun dengan tema ganja,” kata Browne dalam pernyataan pers, Senin.
“Kami sungguh tertarik dengan tawaran itu, karena Tyson menawarkan banyak investasi di Antigua. Tak hanya kebun ganja, namun juga hotel yang ingin dibangun di beberapa tempat,” ujar Browne lagi.
Tyson mengatakan bahwa kerjasama dengan perusahaannya, Tyson Holistic Holdings akan membawa perubahan ekonomi yang signifikan bagi Antigua dan Barbuda.
“Saya pikir ide ini akan sangat bagus bagi negara Anda, karena bisnis ini akan meningkatkan perekonomian Antigua dan Barbuda dalam jumlah yang cukup besar,” ujar Tyson.
Mike Tyson memulai membuka bisnis ganja setelah tumbuhan tersebut dilegalkan untuk keperluan pengobatan dan rekreasi secara terbatas di California. Tyson sendiri mengklaim bahwa dalam sebulan, dia menghasilkan hampir Rp 600 juta dari bisnis ganja.
Antigua dan Barbuda sendiri sedang berusaha memulihkan perekonomian dari sektor pariwisata, setelah diterjang Badai Irma pada 2017. Tawaran Mike Tyson memberi angin segar bagi negara pulau di Karibia tersebut.
THE SUN