TEMPO.CO, Jakarta - Daud Yordan menganggap laga tinju dunia yang akan dia hadapi di Batu, Malang pada 17 November mendatang, sangat penting bagi karier petinju asal Sukadana, Kalimantan Barat ini. Daud akan meladeni tantangan petinju Afrika Selatan, Michael Mokoena.
Pertarungan Daud vs Mokoena yang merupakan perebutan gelar juara kelas ringan (61,2 kg) versi IBA dan WBO Oriental, akan digelar sebanyak 12 ronde.
“Pertarungan ini sangat penting bagi saya karena akan terus membuat saya aktif sebagai petinju profesional. Seperti banyak orang tahu, saat ini sangat sulit mendapatkan kesempatan bertanding di Indonesia, jadi ini peluang yang bagus agar tinju terus hidup di Indonesia,” ujar Daud Yordan.
Berkaitan dengan calon lawannya yang belum banyak dikenal di jagat tinju profesional, Daud menampik anggapan bahwa pertarungan nanti akan berjalan mudah.
“Soal lawan, saya tidak pernah memandang remeh. Siapapun dia, dari mana asalnya, bagaimana reputasi dan rekor bertandingnya, pastinya Mokoena berani datang ke Indonesia berarti dia siap. Saya menyiapkan pertarungan ini dengan serius, seperti menghadapi lawan-lawan yang lain. Saya harus memenangi pertarungan ini jika ingin kesempatan menuju juara dunia tetap terbuka,” ujar Daud lagi.
Demi mempersiapkan diri menghadapi laga kontra Mokoena, Daud berlatih di Sasana Cakti Bali di bawah arahan pelatih mantan juara nasional amatir dan Asian Games 1990 Beijing, Pino Bahari.
“Saya mulai berada di Bali sejak awal pekan ini, dan pelatih sudah menyiapkan program latihan terutama untuk meningkatkan daya tahan fisik karena saya harus siap bertanding dalam ronde yang panjang. Soal menang KO, itu bisa datang kapan saja. Kalau ada kesempatan pasti akan saya manfaatkan maksimal,” kata Daud, ayah satu putra bernama Miguel.
Daud Yordan berbekal rekor 39-4-0 (27 KO) dalam melakoni laga tinju dunia di Batu, Malang nanti, sementara Michael Mokoena yang bertinju dengan gaya kidal memiliki rekor 15-4-0 (10 KO).