TEMPO.CO, Jakarta - Dua jadwal tinju dunia akan tersaji pada akhir pekan ini, yakni perebutan gelar kelas menengah IBF putra dan perebutan sabuk kelas kelas menengah junior WBO dan welter super WBC putri.
Berikut ringkasannya:
Gennady Golovkin vs Sergiy Derevyanchenko
Perebutan gelar juara kelas menengah IBF yang kosong akan berlangsung di Madison Square Garden, New York, Amerika Serikat, pada Sabtu waktu setempat atau Ahad, 6 Oktober 2019.
Golovkin, petinju 37 tahun asal Kazakhstan, memiliki rekor 39-1-1 (35 KO). Ia sebelumnya pernah menjadi juara kelas menengah versi WBA, WBC, dan IBO. Ia kehilangan gelarnya pada 15 September 2019, karena dikalahkan Saul Canelo Alvarez.
Bila bisa menang dalam duel ini, petinju yang dijuluki GGG ini akan berpeluang kembali menantang Alvarez pada Mei tahun depan.
Sergiy Derevyanchenko, petinju Ukraina berusia 33 tahun, memiliki rekor 13-1 (10 KO). Ia sebelumnya sudah berusaha merebut sabuk IBF ini. Namun, ia dikalahkan Daniel Jacobs pada 12 Oktober 2018. Jacobs sendiri kemudian menantang Canelo Alvarez pada 4 Mei 2019, namun kalah.
Golovkin sangat diunggulkan untuk memenangi duel ini. Tapi, sabuk IBF bukanlah hal yang dikejar petinju ini. Ia lebih berambisi untuk melakukan tarung ulang dengan Canelo Alvarez, setelah dalam dua duel sebelumnya meraih hasil seri dan kalah.
Canelo Alvarez sendiri dijadwalkan akan menjalani duel tinju dunia pada 2 November, melawan Sergey Kovalev.
Claressa Shields vs Ivana Habazin
Petinju wanita Claressa Shields dan Ivana Habazin akan berduel di Michigan, Amerika Serikat, pada Sabtu waktu setempat atau Ahad pagi WIB, 6 Oktober 2019. Keduanya akan memperbeutkan dua gelar juara yang tengah lowong: kelas menengah junior WBO dan welter super WBC.
Claressa Shields, asal Amerika, belum pernah merasakan kekalahan dari sembilan pertandingan. Ia berhasil melakukan KO sebanyak dua kali. Di laga ini, Shields tengah mengejar rekor petinju tercepat, baik pria dan wanita, yang meraih gelar di tiga kelas berbeda. Sebelumnya Shields sudah menjadi juara dunia di kelas menengah super dan kelas menengah.
Namunm Habazin, asal Kroasia, siap membendung ambisi lawannya itu lewat kemenangan knockout (KO). "Saya pikir kali ini saya bisa memukulnya," kata dia.
Petinju berusia 29 tahun ini ingin menyelesaikan pertarungan dengan KO sebab tidak percaya dengan kemenangan lewat perhitungan juri. "Ketika petinju melakukan KO maka bisa dikatakan dia memenangkan laga," sebut Habazin.
Selama sembilan tahun menjalani karier di ring tinju, Habazin telah meraih 20 kali kemenangan dan tiga kali kalah. Tercatat ia sudah merasakan kemenangan KO sebanyak tujuh kali dan kalah KO sekali.
BOXINGNEWS24 | BOXING SCENE