TEMPO.CO, Jakarta - Legenda bulu tangkis Indonesia, Taufik Hidayat, merasa prihatin dengan pencapaian bulu tangkis di sektor tunggal putra. Menurut dia, prestasi Jonatan Christie dan kawan-kawan menurun bila dibandingkan dengan era kejayaannya.
Prestasi terbaik tunggal putra Indonesia, yakni meraih medali emas Asian Games 2018 atas nama Jonatan Christie, harus menjadi perhatian banyak pihak. “Setelah itu, praktis tidak ada lagi hingga kini,” kata Taufik, Jumat, 4 Oktober 2019.
Taufik yang memutuskan pensiun pada 2013 ini berharap tunggal putra Indonesia bisa merebut kembali medali emas pada Olimpiade Tokyo 2020. Terakhir kali emas olimpiade dari pebulu tangkis tunggal putra dipersembahkan Taufik pada Olimpiade Athena 2004.
Ia mengatakan dalam jangka pendek prestasi Indonesia bisa didongkrak untuk bersaing dengan negara-negara seperti Jepang dan Cina. Salah satunya ialah dengan mengganti komposisi pelatih, baik itu pelatih fisik maupun pelatih teknik. “Tinggal lagi berani tidak pengurusnya,” kata dia.
Taufik punya sederet prestasi yang diberikan selama menjadi pebulu tangkis andalan Indonesia. Selain meraih emas Olimpiade, pria berusia 38 tahun ini merebut gelar juara dunia pada 2005. Selain itu, ia juga mengoleksi tiga medali emas Asian Games pada 1998, 2002, dan 2006.
ANTARA