TEMPO.CO, Jakarta - Tim bulu tangkis junior Indonesia berhasil membawa pulang Piala Suhandinata. Trofi kejuaraan beregu campuran junior tersebut merupakan yang pertama bagi Indonesia setelah tiga kali gagal di final pada 2013, 2014, dan 2015.
Di final Indonesia mengalahkan Cina dengan skor 3-1 dalam final yang berjalan di Kazan, Rusia, Sabtu, 5 Oktober 2019. Manajer tim Susy Susanti mengatakan kunci kemenangan Indonesia ada pada pergantian pemain.
"Strategi utak-atik pasangan berhasil karena para pelatih sudah menyiapkan. Para pemain kan sudah sering ketemu lawannya, sudah dipelajari mainnya," kata Susy, Ahad, 6 Oktober 2019.
Menurut dia, penampilan ganda putri Indonesia saat melawan Thailand di semifinal terlihat kurang maksimal. Tim pelatih lantas mencoba melakukan perubahan. Hasilnya, lawan nampak tidak bisa mengantisipasi perubahan di tim Indonesia.
"Kami sudah melihat gebrakan di ganda campuran itu berhasil di semifinal, akhirnya kami memberanikan diri untuk ubah strategi ganda putri di final, ternyata berhasil juga," sebut Susy.
Indonesia melakukan perubahan di nomor ganda putri dan ganda campuran. Di ganda putri, Putri Syaikah yang biasa berpasangan dengan Nita Violina di final berduet dengan Febriana Dwipuji.
Sedangkan di ganda campuran, Indah Cahya berganti pasangan dengan Daniel Marthin. Biasanya Indah berpasangan dengan Leo Rolly.
Hasilnya, dua nomor tersebut berhasil menyumbang poin bagi Indonesia. "Perjuangan anak-anak sungguh luar biasa," sebut Susy Susanti.
ANTARA