TEMPO.CO, Yogyakarta - Indonesia bakal kembali menjadi tuan rumah kejuaraan panjat tebing bergengsi, yaitu International Federation of Sport Climbing Asian Championship pada 6-10 November 2019 mendatang di Bogor.
“Momentum ini merupakan kali ketiga bagi Indonesia bertindak sebagai tuan rumah yang tahun ini dipusatkan di Stadion Pakansari, Bogor,” ujar Wakil Ketua II Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Pristiawan Buntoro, dalam keterangannya Rabu 9 Oktober 2019.
Pristiawan menjelaskan Indonesia kali pertama menjadi tuan rumah pada 2001 di Senayan, Jakarta. Saat itu federasi masih di bawah naungan Union Internationale des Associations d'Alpinisme (UIAA). Lalu perhelatan kedua Asian Championship di Indonesia digelar pada 2014 di Lombok. "Pada dua perhelatan sebelumnya (saat menjadi tuan rumah) itu, Indonesia selalu dapat juara,” ujarnya.
Ia merinci pada 2001 Indonesia juara bersama untuk nomor lead. Ada enam juara satu saat itu. Atlet yang masuk saat itu Eka Bayu dan Ronald Novar. Sedangkan pada 2014 Indonesia juga mendapat emas di nomor boulder yaitu Aan Aviansyah.
Pristiawan mengatakanbisa kembalinya Indonesia menjadi tuan rumah tahun ini setelah melakukan persiapan matang. “Karena untuk menjadi tuan rumah event ini, sebuah negara sebelumnya harus melakukan presentasi dalam momen pertemuan IFSC. Untuk perhelatan kali ini Indonesia melakukan presentasi dalam pertemuan di Manila, Filipina, pada 2017,” ujarnya
Terkait pelaksanaan kejuaraan tahun ini yang dipusatkan di Bogor, Pristiawan menuturkan awalnya akan digelar di Stadion Jakabaring, Palembang. Namun, karena bencana puting beliung beberapa waktu lalu, membuat sejumlah kerusakan di Jakabaring. Rencana tersebut urung dilanjutkan.
FPTI lantas memutuskan penyelenggaraan kejuaraan panjat tebing Asian Championship diadakan di Stadion Pakansari, Bogor.
PRIBADI WICAKSONO