TEMPO.CO, Jakarta - Tim taekwondo DKI Jakarta optimis bisa meraih tiga medali emas dalam PON 2020 di Papua. Optimisme ini mempertimbangkan hasil Pra-PON di Banten beberapa waktu lalu.
"Kami loloskan 15 atlet di nomor kyorugi dan tiga poomsae," kata Ketua Pengurus Provinsi Taekwondo Indonesia DKI Jakarta, Ivan R Pelealu di Jakarta, Minggu, 13 Oktober 2019.
Dalam PON yang digelar September 2020, cabang taekwondo mempertandingkan 16 nomor kyorugi dan empat poomsae. Ivan menambahkan, tim PON DKI saat ini diperkuat banyak atlet muda di bawah 19 tahun. "Ini juga penting untuk pembinaan ke depan," katanya.
Menurut Ivan, target tiga medali emas itu karena tim DKI diperkuat atlet SEA Games Muhammad Bassam Raihan, dan tiga atlet nasional lain yakni Permata Cinta Nadya, Fernadia, dan Nanda Lubay.
Optimisme tim taekwondo DKI untuk meraih tiga medali emas juga karena atlet-atlet mereka bisa mengimbangi lawan pesaing utama dalam Pra-PON, yakni Jawa Barat dan Jawa Tengah. Jabar yang selama ini mendominasi taekwondo nasional meloloskan 20 atlet ke PON dan Jateng merebut 18 tiket PON sama dengan yang diraih DKI.
Pada PON 2016 di Bandung, tim DKI gagal merebut medali emas. "Sekarang kami lebih siap, mudah-mudahan target yang dibebankan KONI DKI ini bisa tercapai," kata Ivan, yang ditemui saat menghadiri ujian kenaikan tingkat di klub Revolution Taekwondo Club (RTC) di Jakarta Timur.
Untuk menghadapi PON 2020, tim taekwondo DKI sudah melakukan pemusatan latihan dan merencanakan latih tanding ke luar negeri, antara lain ke Korea. "Ini kita lagi rancang. Tryout dan in serta training camp ke Korea sekitar 2 bulan," kata Ketua Binpres Pengprov TI DKI, Coki Tanjung.