TEMPO.CO, Jakarta - Piala Presiden Esport (PPE) 2020 sudah dibuka. Menurut Ketua Pelaksana PPE 2020, Giring Ganesha, pendaftaran akan digelar sampai November 2019 dengan target ribuan tim yang mendaftar.
Giring menjelaskan bahwa informasi agenda akan disampaikan menyusul. "Yang pasti pendaftaran sampai November 2019 dan final PPE 2020 akan digelar pada Februari 2020. Untuk target peserta saya menargetkan 12.000 tim, artinya 48.000 orang," ujar Giring di Tennis Indoor Senayan, Ahad, 13 Oktober 2019.
PPE 2020 akan mempertandingkan tiga game sekaligus, yakni Free Fire, Pro Evolution Soccers (PES) 2020, dan game lokal yang masih dalam proses kurasi. Yang berbeda lainnya adalah, peserta PPE 2020 tidak hanya dari Indonesia, melainkan akan melibatkan enam negara di Asia Tenggara.
PPE 2020 merupakan gelaran turnamen kedua esport yang terselenggara atas kerja sama antara Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora), Kemeterian Komunikasi dan Informatika, serta Bada Ekonimi Kreatif (Bekraf).
Mantan vokalis gruop band Nidji itu menyebutkan bahwa PPE 2020 merupakan yang pertama di Indonesia dan di Asia Tenggara sebagai turnamen esport inisiatif langsung dari Presiden. "Oleh karena itu PPE 2020 akan mengundang dari enam negara untuk ikut, ada Malaysia, Kamboja, Thailand, Vietnam, Filipina dan Singapura," ujar Giring.
Giring yang juga Ketua Indonesia Esports Premier League (IESPL) menjelaskan alasannya kenapa PPE 2020 mengikutsertakan negara lain untuk bertanding. Salah satunya, kata dia, agar prestasi atlet esport Indonesia terus terangkat.
"Kemarin kita hanya memainkan satu game, makanya kali ini kita memutuskan yuk kita memainkan lebih dari satu game dan bagaimana untuk mengangkat lagi prestasi atlet esport indonesia. Caranya simpel yaitu go regional, ASEAN," kata Giring Ganesha.
