TEMPO.CO, Jakarta - Karateka andalan Indonesia, Ahmad Zigi Zaresta Yuda gagal mencatat sejarah pada cabang karate nomor kata perseorangan putra World Beach Games I 2019. Dalam perebutan medali perunggu yang digelar di Katara Beach Doha, Qatar, Minggu 13 Oktober, Zigi harus memngakui keunggulan lawannya karateka Amerika Serikat, Gakuji Tojaki.
Kegagalan meraih perunggu itu tidak terlepas dari ketidaksempurnaan Zigi dalam membawakan jurus Anandai sehingga hanya meraih 24,54 poin sementara Gakuji Tojaki yang membawakan jurus Ohandai meraih 25.01 poin.
"Saya memang sempat goyah saat membawakan jurus Anandai karena pasir yang saya injak tidak padat setelah dibersihkan petugas lapangan. Dan, saya juga mengakui gerakan masih kurang sempurna," jelas Zigi yang ditemui usai pertandingan.
"Anandai ini merupakan jurus dari aliran Ryue Ryue sementara saya dari aliran Shotokan. Ini menjadi pelajaran yang berharga. Ke depan, saya harus banyak lagi dalam belajar untuk lebih menyempurnakan gerakannya," tambahnya.
Ya, Zigi memang perlu lebih menyempurnakan semua jurus-jurus. Sebab, dia punya target meraih medali emas pada SEA Games Filipina 2019 dan meraih tiket ke Olimpiade Tokyo 2020.
"Saya harus mempersiapkan diri lebih baik. Di SEA Games Filipina 2019, ssya punya target masuk final dan mempersembahkan medali emas bagi Kontingen Indonesia. Target lain, saya akan berusaha bisa menembus Olimpiade Tokyo," jelasnya.
"Saya menilai lawannya tidak terlalu istimewa dalam membawakan jurus Ohandai. Kalau saja Zigi tidak goyang dalam membawakan jurus Anandai pasti medali perunggu itu menjadi miliknya," timpal pelatih Tim Karate Indonesia, Abdullah Kadir.
Medali emas nomor kata perseongan putra ini direbut karateka Spanyol, Damian Quintero yang meraih 26,40 poin sedangkan medali perak direbut Wang Yi (Taipei) dengan 24.90 poin. Satu medali perunggu lagi direbut Antonio Diaz (Venuzuela-25,62 poin) yang mengalahkan Salman Almosawi (Kuwait-24,54 poin).