"Saat Asian Games lalu berada di posisi lima besar, ini harus dipertahankan. Saya kira ini salah satu prestasi yang ditorehkan oleh Menpora sebelumnya, Pak Imam Nahrawi, itu suatu hal yang baik," kata Zainudin di kantor Kemenpora, Rabu, 23 Oktober 2019.
Zainudin akan langsung menggelar rapat koordinasi bersama staf Kemenpora untuk mengetahui perihal regulasi dan organisasi setelah serah terima jabatan pada Kamis, 24 Oktober 2019. Setelah rapat koordinasi itu, ia baru akan menentukan langkah apa saja yang akan dilakukannya ke depan. "Kalau memang sudah baik tinggal kita teruskan, kalau masih kurang kita akan sempurnakan," kata dia.
Ia meminta kepada seluruh jajaran di Kemenpora untuk mulai bergerak ke depan. Menurut dia, apa yang menjadi kekuarangan selama ini tidak perlu lagi dipersoalkan dengan mencari siapa yang bersalah. "Menyalahkan orang itu bukan tipe saya. Kita kerja, ada kurang ayo keroyok bareng," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Zainudin menyampaikan pesan khusus dari Presiden Jokowi terkait sepak bola. Jokowi, kata dia, memberikan perhatian besar untuk sepak bola.
"Jadi beliau memberikan penekanan khusus pada saya unuk bagaimana menata kembali. Usia dini kita bagus, tapi begitu senior kenapa kita tidak berprestasi. Apa yang salah?," kata Zainudin menuturkan pesan Jokowi terkait buruknya prestasi sepak bola nasional.
Zainudin juga bakal mengajak PSSI untuk berbicara. Kemenpora, kata dia, tidak akan mencampuri terlalu jauh dan tugasnya sekedar menjadi fasilitator dari regulasi yang ada. "Kalau ada regulasi yang tidak pas, kita bicarakan dengan stakeholder, kita akan revisi. Setelah itu, baru bicara kebijakan ke depan baik jangka pendek, menengah, dan panjang," tuturnya.
IRSYAN HASYIM