TEMPO.CO, Jakarta - Mantan juara dunia asal Australia, Caroline Buchanan, dipastikan turun di ajang balap sepeda BMX, yaitu Banyuwangi International BMX 2019. Kejuaraan ini akan dilaksanakan di Sirkuit BMX Muncar, Banyuwangi, 26-27 Oktober 2019.
Carol, sapaan akrabnya, bukan nama asing dalam dunia BMX maupun sepeda gunung atau MTB. Ia menjadi pembalap sepeda profesional sejak 2005 dan pemegang tiga gelar juara dunia BMX pada 2012, 2013, dan 2016.
Selain itu, Carol juga memiliki lima titel juara dunia MTB pada 2009, 2010, 2013, 2016, dan 2017. Atlet berusia 29 tahun kelahiran Canberra itu juga memperkuat Australia di Olimpiade 2012 dan 2016.
“Carol akan turun bertanding di kategori Elite Women,” kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi, Wawan Yadmadi, Kamis, 24 Oktober 2019.
Nama Carol sempat meredup setelah mengalami kecelakaan mobil di Cooma, New South Wales, Australia, 30 Desember 2017. Kecelakaan itu membuat tulang hidung, dan tulang dadanya patah. Paru-parunya pun bermasalah.
Carol harus beristirahat penuh selama 19 bulan. Ia rutin menjalani pengobatan untuk mengembalikan kondisinya ke titik terbaik. Kesabaran serta ketekunannya menjalani terapi berbuah manis. Carol diizinkan membalap lagi. Carol bangkit dan bertekad meraih emas di Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang.
Banyuwangi International BMX 2019 adalah turnamen pertama yang akan diikuti Carol selepas sembuh dari cedera. Setelah itu dia juga akan berlaga di berbagai kejuaraan BMX lainnya di Jepang, Swiss, dan Australia.
Jika ingin menjadi juara balap BMX di Banyuwangi, Carol harus mengalahkan para pesaingnya, termasuk dua pembalap kelas dunia, yakni Sarah Walker asal Selandia Baru, dan Amanda Carr (Thailand).
Keduanya dipastikan ambil bagian di Sirkuit Muncar. Walker merupakan penyandang tiga gelar juara dunia balap sepeda BMX. Selain itu, pembalap berusia 31 tahun tersebut pernah meraih medali perak di Olimpiade 2012. Sedangkan Carr adalah perebut medali emas di Asian Games 2014. “Bisa dibayangkan bagaimana serunya saat para jua dunia ini bertemu dalam satu arena,” tutur Wawan Yadmadi.
DAVID PRIYASIDHARTA
