TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari mendampingi Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali berkunjung ke pelatnas atletik di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat, 25 Oktober 2019. Pada kesempatan ini, Okto mentempatkan bertanya kepada Ketua Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Bob Hasan perihal pengiriman atlet atletik ke SEA Games 2019.
"Kebetulan ada yang punya, Om Bob, kenapa Zohri (Lalu Muhammad Zohri) tidak ikut ke SEA Games?" kata Okto kepada Bob Hasan.
Bob Hasan lantas memberikan alasan bahwa atlet level dunia seperti Zohri tidak perlu lagi mengikuti SEA Games 2019. Hal itu untuk memberikan kesempatan kepada atlet junior ikut merasakan perlombaan level internasional.
"Kasih kesempatan pada yang muda-muda, seperti Richi, Rico, 17-18 (tahun) kita kirim saja. Kita bukan soal menang atau kalah, kan ada bintang-bintang muda," kata dia.
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Ketua Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari, dan Ketua PB PASI Bob Hasan mengunjungi Pelatnas Atletik, Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Jumat, 25 Oktober 2019. TEMPO/Irsyan
Pria berusia 88 tahun ini mengatakan tidak mau lagi mengulang kesalahan masa lalu, ketika setiap generasi atlet andalan cuma satu orang. Ia memberi contoh, pada masa lalu, Mardi Lestari tidak punya pelapis. Bahkan, pada generasi berikutnya, Agung Suryo tidak punya saingan di tingkat nasional pada eranya.
"Itu semua satu aja, itu gak boleh, jadi kita mesti punya 10 Zohri, 20 Zohri gitu loh. Jadi mesti punya puluhan, jangan cuma satu," ucapnya.
Menurut dia, kebijakannya tidak mengirimkan Zohri ke SEA Games 2019 sebagai terobosan untuk memajukan cabang olahraga atletik.
Ia juga menambahkan, untuk nomor lompat galah, PB PASI berhasil melakukan pembinaan atlet junior. Saat ini ada 10 atlet lompat galah yang potensial. "Tapi masalahnya itu kalau (nomor) galah, pesawat tidak mau bawa galahnya, jadi selalu ketinggalan galahnya, dibawa pakai pesawat lain," ucap dia.
SEA Games 2019 digelar pada 30 November sampai 11 Desember 2019. Kontingen Indonesia akan bertarung di 49 dari 56 cabang olahraga yang dipertandingkan.
IRSYAN HASYIM