TEMPO.CO, Jakarta - Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 yang digelar PB Djarum untuk seri Solo Raya di Karanganyar, Selasa, 29 Oktober 2019 telah tuntas. Sebanyak 28 peserta mendapatkan super tiket untuk mengikuti audisi final yang digelar di Kudus, Jawa Tengah, 20-22 November 2019.
Manager Tim PB Djarum Fung Permadi menyatakan banyaknya peserta U-11 dan U-13 mendapatkan super tiket tidak lepas dari kemampuan yang dimiliki. Namun ada catatan menarik yang diamati Fung, yakni kemampuan belajar peserta audisi bulu tangkis melalui media sosial terutama untuk menyaksikan pertandingan internasional.
"Sekarang untuk menonton bulu tangkis tidak selalu ke lapangan. Lewat media sosial seperti youtube juga bisa. Itu sangat berpengaruh dengan karakter permainan. Bahkan banyak pemain sudah punya idola. Itu biasanya akan diikuti cara permainannya," kata Fung.
Kehadiran media sosial tentang permainan bulu tangkis secara tidak langsung membuat kesenjangan antara pemain Jawa dan luar Jawa mulai menipis. Kini banyak pemain yang berlomba-lomba untuk masuk klub incaran, termasuk mengejar beasiswa dari PB Djarum.
"Sekarang banyak pemain asal Kalimantan yang bagus. Itu tidak lepas dari kemauan berlatih dan melihat pertandingan lewat media sosial. Itu juga terjadi bagi pemain luar Jawa lainnya," sebut mantan pebulu tangkis nasional itu.
Selama audisi berjalan, Fung juga melihat peserta yang mengikuti cara bermain pemain idolanya. Hal tersebut membuat semangat peserta audisi berusaha menunjukkan kemampuan terbaiknya dihadapan tim pencari bakat PB Djarum.
Tim pencari bakat yang diturunkan di audisi wilayah Solo Raya ini adalah Denny Kantono, Fran Kurniawan, Sigit Budiarto, Liliyana Natsir, Ellen Angelina, Basri Yusuf, Komala Dewi, Bandar Sigit, Imam Tohari, Reni Ardhianingrum, serta Engga Setiawan.
Salah satu peserta audisi yang mendapatkan super tiket adalah Rasi Joase Niakhe Munajad. Pebulu tangkis muda asal Sleman Yogyakarta ini bahkan termotivasi pemain muda asal Korea Selatan yang baru saja menjadi juara tunggal putri French Open 2019, An Se Young.
Siswi kelas 7 MTs Negeri 10 Sleman itu mengaku belum melihat secara langsung pemain idolanya tersebut. Namun, berkat media sosial maupun siaran langsung televisi dirinya bisa memahami cara bermain pemain usia 17 tahun ini saat mengalahkan mantan pemain peringkat satu dunia asal Spanyol, Carolina Marin.
"Dia (An Se Young) luar biasa. Makanya saya ingin mengikuti jejak dia," kata pebulu tangkis kelahiran Sleman, Yogjakarta, 15 Februari 2007 usai menyelesaikan audisi bulu tangkis 2019 PB Djarum seri Solo Raya.