TEMPO.CO, Jakarta - Sergey Kovalev tidak dijagokan dalam duel tinju dunia perebutan gelar kelas berat ringan (79 kg) WBO lawan Saul Canelo Alvarez di MGM Grand, Las Vegas pada Sabtu 2 November 2019 atau Minggu pagi WIB. Mengapa?
Ada dua faktor dari dalam juara bertahan asal Rusia tersebut, yang membuat posisinya direndahkan di hadapan Canelo. Padahal Kovalev adalah juara dan memiliki postur yang jauh lebih besar.
Pertama adalah tanggal pertarungan. Pemilihan 2 November dianggap terlalu cepat, karena Kovalev baru bertarung pada 24 Agustus lalu melawan Anthony Yarde.
Meskipun menang TKO ronde 11 namun dalam laga kontra Yarde, Kovalev memdapat tekanan hebat. Bahkan nyaris roboh di ronde 8. Dia setidaknya perlu istirahat 3 bulan guna memulihkan fisik, dan mempersiapkan lagi untuk laga berikutnya
“Saya siap segalanya, dan senang bisa menghadapi Canelo. Memang ini ujian berat karena saya harus menghadapi petinju terpopuler di dunia saat ini. Tetapi di sisi lain, saya punya kesempatan lagi untuk membuktikan diri sebagai yang terbaik di berat ringan,” ujar Kovalev.
Faktor kedua adalah anggapan bahwa Kovalev sudah melewati masa kejayaan dalam usianya sekarang, 36 tahun. Kovalev tidak lagi sedahsyat 5-10 tahun lalu, saat dia begitu ganas sehingga dijuluki “Si Penghancur”.
Canelo yang berasal dari kelas menengah, harus naik dua tingkat untuk menantang Kovalev. Itu artinya bintang tinju Meksiko tersebut harus memompa bobotnya hingga minimal 6 kg agar mampu menyaingi Kovalev. Tetapi dalam usia emas 29 tahun, Canelo dipandang mampu menuntaskan laga nanti dengan baik.
Sergey Kovalev berpostur 185 cm dengan rekor 34-3-1 (29 KO), sementara Saul Canelo Alvarez 175 cm dengan rekor 52-1-2 (35 KO). Mampukah Canelo menaklukkan Kovalev?
FIGHTNEWS | FORBES