"Timnas Hoki Indonesia lebih awal menjalani vaksinasi polio karena mereka baru kembali menjalani uji coba dari Republik Cek tanggal 21 November mendatang. Perlu diketahui bahwa kekebalan tubuh itu terbangun setelah dua minggu suntikan. Jadi, idealnya sebelum dua minggu sebelum bertolak semua sudah disuntik vaksinasi," tandasnya.
Ketika disinggung mengenai wartawan yang akan meliput SEA Games XXX Filipina 2019, dr Wiweka yang juga Kepala RSAL Mintoharjo Jakarta menambahkan, masalah itu tidak perlu khawatir. Sebab, Chef de Mission (CdM), Harry Warganegara sudah berkoordinasi dan menjalin kerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
"Kita nanti akan umumkan rumah sakit mana yang bisa didatangi wartawan untuk menjalani vaksinasi polio. Prinsipnya, semua biaya ditanggung Kemenpora. Nanti, kita akan segera umumkan," ujarnya.
Ketika disinggung bagaimana jika suntikan virus polio itu mengandung obat-obatan yang masuk kategori doping? Pudji menjawab, "Kita akan mengeluarkan surat keterangan resmi kepada penyelenggara sehingga tidak terkena sanksi bilamana vaksinasi itu masuk kategori doping."
Secara terpisah, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Bandara Soekarno-Hatta Banten, dr Anas Ma'ruf mengatakan, pihaknya mendukung kegiatan vaksinasi virus polio untuk bisa memastikan agar seluruh Kontingen Indonesia tidak terjangkit virus polio.
Bahkan, ia menyebut pihaknya akan menyiapkan jalur khusus yang akan dilalui seluruh Kontingen Indonesia saat kembali ke Tanah Air. Tujuannya, mendeteksi anggota kontingen Indonesia yang terjangkit virus polio.