TEMPO.CO, Jakarta - Juara kelas berat ringan versi badan tinju dunia WBA, Dmitry Bivol menjadi nama yang santer disebut bakal menjadi lawan Saul Canelo Alvarez, awal 2020. Bivol adalah petinju Rusia kelahiran Kirgiztan.
Jika memang benar digelar laga Canelo vs Bivol, maka duel tersebut merupakan unifikasi gelar juara WBO dan WBA. Canelo saat Ini menyandang gelar kelas berat ringan (79 kg) WBA, setelah menang KO ronde 11 atas juara bertahan dari Rusia, Sergey Kovalev.
“Dalam beberapa hari ini saya dihujani pertanyaan: mampukah mengalahkan Canelo Alvarez? Saya tegaskan bahwa saya mampu mengalahkan dia,” ujar Bivol.
“Saya punya keunggulan postur dibandingkan Canelo, dan itu keuntungan. Memang saya harus akui dia petinju hebat, apalagi sudah juara di empat kelas berbeda. Tetapi bukan berarti dia tak mungkin dikalahkan. Saya siap menghadapi Canelo di berat ringan maupun menengah super,” kata Bivol lagi.
Saul Canelo Alvarez melepaskan pukulan yang berhasil dihindari Sergey Kovalev dalam laga tinju dunia kelas berat ringan WBO di Las Vegas, Sabtu 2 November 2019. (John Locher/Associated Press)
Bivol dianggap lawan lebih imbang untuk Canelo dibandingkan Kovalev yang sudah berusia 36 tahun. Bivol berusia 28 tahun, atau setahun lebih muda dibandingkan Canelo.
Meskipun kalah jauh dari sisi pengalaman dibandingkan Canelo, namun Bivol juga petinju tak terkalahkan selain kondisi fisiknya yang masih bugar. Bivol memilik rekor 17-0-0 (11 KO).
Saul Canelo Alvarez sudah bertarung sebanyak 56 kali, dengan rekor 53-1-2 (36 KO). Dalam usia 29 tahun, petinju Meksiko ini sudah mengoleksi gelar juara tinju dunia di empat kelas berbeda, yaitu menengah junior (69 kg), menengah (72 kg), menengah super (76 kg), dan berat ringan (79 kg).
FIGHTNEWS | BOXREC