TEMPO.CO, Jakarta - Ketahanan mental dan fisik pembalap akan diuji kembali pada etape VIII Tour de Singkarak 2019, lintas provinsi dari Sungai Penuh, Jambi menuju Pesisir Selatan Sumatera Barat sepanjang 212,9 kilometer, Sabtu.
Lintasan berkarakter pegunungan itu memiliki tiga tanjakan dan tiga titik sprint yang dipastikan menguras tenaga pembalap.
Tanjakan tipe hors categorie (HC) atau yang terberat akan langsung menghadang pada kilometer 29,2 di Sungai Ning, Sungai Penuh. Kemudian tanjakan kategori 4 pada kilometer 87,9 di Bukit Buai dan Bukit Pulai pada kilometer 199,1.
Adu cepat akan terjadi pada tiga titik sprint pada kilometer 74,7 di Tapan. Kilometer 122,2 di Koto Panai dan kilometer 159,1 di Pasar Kambang Pesisir Selatan.
Bercermin pada dua etape sebelumnya pemenang pada etape panjang ini sulit untuk ditebak. Apalagi, pembalap mulai dihadapkan pada kelelahan melewati tujuh etape sebelumnya.
Pemuncak klasemen umum pemegang yellow jersey, Jesse Ewart mengakui faktor kelelahan yang mulai menghantui pembalap.
Ia bahkan sudah menargetkan "bermain aman" pada etape VII Kayu Aro-Danau Kerinci untuk menghemat tenaga menghadapi dua etape tersisa. Namun, akhirnya ia ikut terpancing juga.
Hingga etape VII belum ada perubahan pemegang yellow dan green jersey, polka dot jersey juga red and white jersey.
Yellow dan green jersey Tour de Singkarak 2019 dipegang Jesse Ewart, Polka dot milik Ismael Jr Grospe dan red and white masih milik Agung Sahbana.
