TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, masih memiliki masalah dalam hal menjaga konsistensi tampilan di lapangan bulu tangkis. Duet ranking 8 dunia ini baru saja meraih hasil buruk dan kandas di babak awal turnamen Fuzhou China Open 2019, yang berlangsung pekan lalu.
Greysia/Apriyani langsung terhenti di babak awal turnamen level Super 750 ini karena dikalahkan wakil Malaysia, Chow Mei Kuan/Lee Meng Yean, dengan skor 19-21, 16-21.
Asisten Pelatih Ganda Putri PBSI, Chafidz Yusuf, mengatakan bahwa salah satu penyebab kekalahan Greysia/Apriyani adalah karena pola main pasangan rangking delapan dunia tersebut sudah terbaca oleh lawan.
“Memang hasil di sini tidak seperti yang kami harapkan. Kalau melihat undian kan seharusnya minimal bisa ke perempat final,” ujar Chafidz seperti dikutip laman resmi PBSI.
Ia melanjutkan, “Kalau secara teknik, pola main Greysia/Apriyani lebih mudah dibaca oleh lawan. Secara non teknik ada sedikit rasa yakin yang berkurang karena Greysia mengalami cedera di bahu kanan. Jadi tidak bisa maksimal dalam menjalankan pola main menyerang yang sudah kami siapkan.”
Berikut sejumlah fakta tentang pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan prestasinya:
• Berpasangan sejak pertengahan 2017, keduanya sudah berhasil mengumpulkan lima gelar juara, yakni di Thailand Open 2017, French Open 2017, Thailand Open 2018, India Open 2019, India Open 2019.
• Saat ini keduanya menempati ranking 8 dunia. Posisi mereka mengalami penurunan, karena sebelumnya, pada Oktober 2018, keduanya pernah menempati posisi 3 dunia.
• Kondisi cedera bahu yang dialami Greysia membuat pasangan itu batal tampil di turnamen Hong Kong Open 2019 pekan ini. Tim pelatih menginstruksikan agar Greysia fokus pada penyembuhan cederanya terlebih dahulu.
• Greysia/Apriyani dijadwalkan akan mengikuti dua turnamen di penghujung tahun 2019 yaitu SEA Games 2019 di Filipina dan BWF World Tour Finals 2019 di Guangzhou, Cina.
BADMINTON INDONESIA | BWF BADMINTON