TEMPO.CO, Jakarta- Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga, Gatot S Dewa Broto mengatakan telah melakukan Memoradum of Understanding (MoU) dengan Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) untuk anggaran pemusatan latihan nasional (Pelatnas) untuk SEA Games 2019.
Kesepakatan itu ditandatangani antara Kemenpora dengan PB PODSI pada tanggal 28 Juni 2019. "Bantuan Pelatnas untuk Dayung (PODSI) disepakati 7 bulan yaitu dari bulan Juni-Desember 2019 sebesar Rp. 12.067.800.000," ungkap Gatot usai rapat dengar pendapat dengan Komisi X di Gedung DPR, Jakarta, Rabu, 13 November 2019.
Gatot menepis anggapan Kemenpora tidak memperhatikan kepentingan dan keperluan cabang olahraga, khusus atlet dayung yang telat mendapatkan honor selama lima bulan. Menurut dia, sesuai ketentuan pemberian bantuan kepada cabang olahraga diberikan melalui dua tahapan. "Tahap pertama 70 persen kemudian tahap berikutnya sebesar 30 persen akan diberikan setelah adanya laporan pertanggungjawaban 70 persen dari total penggunaan anggaran yang telah diberikan oleh Kemenpora," kata dia.
Berdasarkan SPJ tahap pertama yang diterima oleh Kemenpora pada tanggal 16 Oktober 2019, Gatot menyebutkan bahwa PB PODSI mengambil kebijakan sepihak menggunakan anggaran bantuan Pelatnas Dayung yang seharusnya digunakan untuk Juni-Desember 2019 sesuai MoU, tetapi digunakan untuk Januari-Juli 2019.
Hal ini tidak sesuai dengan MoU dan itu akan berpotensi menjadi temuan oleh instansi yang melakukan audit keuangan yakni BPK. "Sebagai informasi, PB PODSI pada tanggal 16 Oktober 2019 telah menyerahkan SPTJB (Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja) yang ditandatangani oleh Sekjen PB.PODSI," ungkap dia.
Dalam surat itu, kata Gatot PB PODSI mengakui bahwa ketidaksesuaiaan peruntukkannya itu adalah sepenuhnya tanggung jawab PB PODSI bukan Kemenpora. Sebagai konsekuensinya, pada tanggal 11 Nopember 2019 Kemenpora telah meminta PODSI untuk menyampaikan proposal baru sebagai akibat adanya ketidaksesuaian dari penggunaan anggaran tersebut.
"Kami sampaikan juga bahwa selain anggaran tersebut, tim Pelatnas Dayung telah difasilitasi oleh Kemenpora untuk try out mengikuti 2019 Asian Rowing Champhionship di Korea Selatan tanggal 19 - 27 Oktober 2019," kata Gatot.
Ia menyebutkan uji coba itu menghabiskan anggaran sebesar Rp 415.551.800. Selama tahun 2019 cabang olahraga dayung telah menerima anggaran sebesar Rp 12.483.351.800. "Prinsip Kemenpora sangat jelas, bahwa untuk kepentingan atlet dan cabor tetap diutamakan," ungkap dia.
Ia mewanti-wanti supaya penggunaan anggaran harus sesuai ketentuan yang berlaku. Menurut Gatot, Kemenpora tidak ingin mendorong kepada cabang olahraga manapun untuk melakukan penyalahgunaan anggaran, karena jika itu terjadi, yang akan mendapat penilaian negatif adalah institusi Kemenpora sebagai pemberi bantuan anggaran.
"Pada tanggal 13 November Kemenpora telah memberikan surat teguran kepada PB. PODSI untuk konsisten dan taat pada peraturan yang berlaku," ungkap dia.
IRSYAN HASYIM