TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) angkat bicara perihal polemik kekurangan anggaran pemberangkatan maupun kebutuhan di SEA Games 2019 Filipina.
Kemenpora menegaskan bahwa dana yang disiapkan telah disesuaikan berdasarkan urgensi setiap cabang olahraga.
"Pada dasarnya Kemenpora tidak ingin mempersulit kebutuhan anggaran yang diajukan NOC (National Olympic Committee). Namun demikian, harus jelas peruntukannya, apakah sesuai dengan target medali yang akan diraih," kata Sekretaris Menpora, Gatot S. Dewa Broto, dalam siaran pers tertulisnya, Minggu 17 November 2019.
"Yang paling penting tidak menimbulkan kesan hanya sekadar mengikuti SEA Games tanpa urgensi yang jelas," Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto melanjutkan.
Gatot mengatakan awalnya NOC mengajukan anggaran sebesar Rp 64 miliar yang kemudian diperbarui lagi menjadi Rp 67 miliar.
Ketersediaan dana yang bisa terpenuhi oleh Kemenpora hanya Rp 59,6 miliar per tanggal 12 November 2019. Anggaran itu telah disesuaikan serta melewati tahap verifikasi. Ujungnya mempertimbangkan target raihan medali pada ajang multicabang terbesar Asia Tenggara tersebut.
Kemenpora menganggap kekurangan dari nilai anggaran Rp 67 miliar itu masih harus diverifikasi urgensi kebutuhannya, serta dilakukan efisiensi. Kemenpora tidak ingin hanya demi popularitas maka semua permintaan NOC dipenuhi karena khawatir akan berpotensi menjadi temuan pada saat diperiksa Badan Pemeriksa Keuangan.
"Apalagi publik tentu akan menyoroti seandainya prestasi yang nantinya ditunjukkan oleh Kontingen Indonesia tidak sesuai dengan yang dikehendaki mengingat sebelumnya sudah sukses di Asian Games 2018," kata dia.
Sementara keluhan dari para cabang olahraga yang menganggap bahwa dana tersebut sangat kurang, Kemenpora meminta agar mereka mampu menutupinya sendiri dengan mencari sponsor atau sumber pemasukan lain.
Di satu sisi, Kemenpora menganggap ajang SEA Games bukan menjadi target utama Indonesia. Namun, harus mulai berpikir bahwa Indonesia mesti berjaya di tingkat Asian Games maupun Olimpiade. "Bukan berarti SEA Games tidak penting, karena SEA Games tetap penting dan telah dijadikan sebagai event bagi sebagian besar atlet junior untuk memperoleh banyak kesempatan memanfaatkan multievent internasional," kata Gatot.