TEMPO.CO, Jakarta - Pebulu tangkis tunggal putra, Jonatan Christie, sudah mulai menatap kompetisi 2020. Pemain peringkat enam dunia ini mengatakan punya misi khusus di setiap turnamen yang akan diikuti.
Menurut dia, pada 2020 penting untuk menjaga kondisi agar terhindar dari cedera. “Tiap pemain pasti mau juara tapi harus realistis. Yang paling penting itu jaga kondisi jangan sampai cedera,” kata Jonatan, Kamis, 21 November 2019.
Jonatan menilai menjaga kondisi dan terhindar dari cedera amat penting bagi seorang pemain. Sebab hal itu bisa berpengaruh ke peringkat. “Bisa dilihat Shi Yu Qi (Tiongkok) dan Son Wan Ho (Korea) yang cedera dan poinnya poinnya turun jauh," sebut dia.
Selama kompetisi 2019 Jonatan sempat mengalami cedera. Salah satunya ialah saat tampil di Kejuaraan Dunia. Pemain yang akrab disapa Jojo ini mengalami gangguan kaki saat melawan Sai Praneeth B dari India. Ia pun menyerah dua gim langsung 22-24, 14-21 dari Praneeth pada babak delapan besar Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis BWF di St. Jakobshalle Basel, Swiss, Agustus lalu.
Di awal 2020, Indonesia kembali menggelar turnamen Daihatsu Indonesia Masters. Indonesia Masters menawarkan poin bagi para pebulu tangkis yang ingin tampil di Olimpiade Tokyo 2020. Jonatan dijadwalkan akan bermain.
Ia berharap di Indonesia Masters tahun depan bisa tampil lebih baik lagi. Tahun ini langkah Jonatan hanya bisa sampai semifinal. Ia gagal ke final setelah dikalahkan wakil Denmark, Anders Antonsen.
"Tahun lalu saya sampai semifinal. Minimal tahun ini sama sampai semifinal, kalau bisa lebih baik,” ujar Jonatan.
Menutup kompetisi 2019, Jonatan Christie dijadwalkan akan bermain di dua turnamen. Kedua kejuaraan itu BWF World Tour Finals 2019 di Guangzhou, Cina dan SEA Games 2019 di Manila, Filipina.
BADMINTON INDONESIA