TEMPO.CO, Jakarta - MotoGP Indonesia yang direncanakan digelar di Sirkuit Mandalika pada akhir 2021 sudah resmi diluncurkan lewat seremoni di Jakarta, Sabtu 23 November 2019. Peresmian itu disertai pra pemesanan awal tiket menonton balapan.
Sirkuit Mandalika yang berupa sirkuit jalan raya dengan panjang 4,3 km juga sedang dikerjakan. Indonesia Tourist Development Company (ITDC) sebagai pemegang hak pementasan MotoGP di Indonesia, juga sudah membentuk Mandalika Grand Prix Association (MGPA) sebagai anak usaha untuk melaksanakan hajatan MotoGP.
Satu hal yang tidak pernah diungkapkan adalah biaya penyelenggaraan MotoGP Indonesia 2021. Untuk satu hal ini CEO MGPA, Ricky Baheramsjah memberikan jawabannya.
“Kontrak dengan Dorna sebagai pemilik MotoGP bersifat rahasia, undisclosed. Jadi kami tidak bisa mengungkapkan besaran nilainya karena memang sudah ada kesepakatan dengan Dorna,” kata Ricky.
“Kecuali memang Dorna lantas mengizinkan kami membeberkan nilai kontrak dan biaya penyelenggaraan MotoGP di Mandalika, maka kami pasti akan umumkan,” kata Ricky lagi.
Abdulbar M. Mansoer sebagai Dirut ITDC yang melakukan kontrak dengan Dorna di Madrid, Spanyol juga tidak bersedia menyebutkan biaya penyelenggaraan MotoGP. Namun sebuah sumber di kalangan otomotif yang dekat dengan ITDC dan MGPA memberikan gambaran besaran biayanya.
“Kontrak penyelenggaraan MotoGP dalam tiap seri besarannya fluktuatif, tergantung banyak hal yang membuat balapan itu sukses atau tidak di sebuah negara. Jadi selalu ada negosiasi ulang soal biaya penyelenggaraan per seri. Biasanya besaran angkanya sekitar 9 juta sampai 14 juta Euro per seri,” ujar sumber yang tidak bersedia disebutkan namanya itu.
Jika benar angka 9 juta hingga 14 juta Euro adalah nilai kontrak per seri, MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika setidaknya memerlukan biaya sekitar Rp 217 miliar untuk tiap seri.