TEMPO.CO, Gianyar - Persiraja Banda Aceh menaklukkan Sriwijaya FC dalam perebutan posisi ketiga pada laga final Liga 2 Indonesia 2019 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Senin, 25 November 2019. Kemenangan ini membuat Persiraja mendapatkan tiket promosi ke Liga 1 pada musim depan.
Pertandingan dua tim asal Pulau Sumatera ini berlangsung dengan tensi tinggi sejak awal pertandingan. Meski kedua tim saling serang, tidak ada satu pun gol tercipta di babak pertama.
Gol tercipta pada menit ke-53. Gol ini berasal dari umpan lambung kiper Persiraja, Fakhrurrazi ke tengah lapangan. Bola tersebut sempat mengenai pemain belakang Sriwijaya FC, Rahmat Juliardi, namun berhasil dicuri oleh Defri Rizki. Pemain depan Persiraja itu kemudian mengoper silang ke arah Assanur Rijal. Bola umpan itu pun diselesaikan dengan baik oleh Rijal sehingga berujung gol.
“Gol Persiraja termasuk keberuntungan, terlepas dari kesalahan pemain Sriwijaya FC,” kata pelatih Persiraja, Hendri Susilo seusai pertandingan.
Terkait dengan promosi ke Liga 1 musim depan, pelatih kelahiran Bukittinggi ini belum mau berkomentar banyak. Ia mengaku akan menenangkan diri dengan libur lebih dulu. “Biar seperti pelatih-pelatih Eropa, selesai liga, libur,” ujarnya.
Meski demikian, Hendri berharap manajemen Persiraja segera berbenah, menyiapkan dana dan fasilitas tim untuk mengarungi Liga 1. ”Saya ingin Persiraja jadi tim bagus dan bisa bersaing,” katanya. Ia pun berharap, ke depan, tidak ada persoalan tunggakan gaji pemain.
Pemain Persiraja, Zamrony mengatakan timnya berhasil promosi ke Liga 1 berkat kerja keras tim dan semangat pemain di lapangan. “Ini menjadi kado bagi masyarakat Banda Aceh,” ujarnya.
Sementara itu, pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Sumatera Selatan karena gagal membawa timnya naik kasta. Meski timnya mampu menguasai permainan, Kas menambahkan, kesalahan fatal yang dilakukan pemain belakang membuat tim lawan mampu mencetak gol.
Ia menyesalkan tindakan pemainnya. Menurut dia, seharusnya bola lambung dari kiper Persiraja itu dioper atau dibuang ke pinggir lapangan. “Tidak masalah jika tendangan pojok,” katanya.
Setelah kegagalannya membawa Sriwijaya FC naik kasta, Kas Hartadi belum mengetahui nasibnya di tim tersebut. Ia menyerahkan sepenuhnya pada manajemen. “Jika tenaga masih dibutuhkan manajemen, saya siap,” ujarnya.
MADE ARGAWA