TEMPO.CO, Jakarta - SEA Games 2019 yang berlangsung di Manila, Filipina belum resmi dibuka. Namun kontingen negara-negara dari Asia Tenggara sudah berdatangan dan beberapa cabang olahraga mulai dipertandingkan.
Empat hari menjelang pembukaan, yakni pada 30 November 2019, panitia penyelenggara mendapat sorotan dari warganet. Tuan rumah Filipina dinilai gagal menggelar SEA Games 2019 karena sejumlah fasilitas dan layanan terhadap para atlet dan tamu dianggap tidak memuaskan.
Tagar SEAGamesfail2019 pun jadi trending topic di Twitter. Banyak warganet yang mengunggah berbagai foto dan video tentang ketidaksiapan tuan rumah menggelar pesta olahraga dua tahunan ini.
Salah satunya ialah kondisi ruang jumpa media (press conference) yang tidak layak. Dalam satu unggahan foto, terlihat ruang jumpa media berada dalam suatu gedung yang nampak belum selesai dibangun. Bahkan tempat duduk yang digunakan pun terdiri dari kursi plastik.
Seriously this venue for press conference? #SEAGames2019fail pic.twitter.com/Nr6sgasyY2
— Anna (@roseanne513_) November 25, 2019
Timnas U-22 Indonesia pun merasakan bentuk kurang cekatannya panitia dalam melayani atlet. Tim Garuda Muda mengalami beberapa kali kejadian kurang menyenangkan selama berada di Filipina. Witan Sulaeman dan kawan-kawan harus mengalami kesulitan mendapat air minum karena tidak tersedia ketika latihan. Selain itu, bus penjemputan juga tidak datang sesuai waktu yang disepakati.
Meski demikian, PSSI melalui Kepala Hubungan Media dan Promosi Digital PSSI Gatot Widakdo memaklumi situasi yang terjadi. Ia berharap situasi itu bisa berubah begitu pembukaan SEA Games 2019 dilakukan.
“Ini situasi biasa karena mungkin belum pembukaan SEA Games 2019. Mudah-mudahan setelah pembukaan tanggal 30 November 2019 semuanya lancar,” kata Gatot.