TEMPO.CO, Jakarta - Seorang suporter Timnas Indonesia, Fuad Naji, dijadwalkan bertemu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, Kamis, 28 November 2019. Pertemuan digelar di Kantor Kemenpora siang ini.
Menurut Fuad, pertemuan dengan Menpora masih membicarakan seputar insiden bentrokan dengan pendukung Timnas Malaysia usai laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 yang berlangsung di Kuala Lumpur, 19 November 2019. Sebelumnya, Fuad telah lebih dulu bertemu dengan Sekretaris Menpora, Gatot S. Dewa Broto, untuk menyampaikan kronologi penganiayaan yang dialami di Kawasan Bukit Bintang, Kuala Lumpur.
Ia menceritakan pada Selasa malam, Fuad bersama Yovan Restu dan belasan suporter Indonesia lainnya berkeliling untuk menikmati jajanan khas Malaysia di Jalan Alor, Kuala Lumpur. Pria berusia 23 tahun ini mengatakan selama sejam mereka berada di kawasan kuliner itu.
Seusai bersantap, Yovan bersama teman-teman mulai berjalan ke Jalan Bukit Bintang. Tepat di depan sebuah restoran cepat saji, rombongan itu mulai berpisah. "Karena beda-beda hotel, tinggal saya dengan Fuad Naji di situ," kata Yovan kepada Tempo, Sabtu, 23 November 2019.
Ia dan Fuad menginap di Hotel Majestic yang berada di Jalan Kudu. Pria asal Padang ini lantas memesan taksi online. "Agak lama nunggunya, sekitar 30 menit," kata dia.
Begitu taksi tiba, mereka dicegat belasan suporter Malaysia. Mereka menanyakan asal negara dari Yovan. Ia pun diminta untuk berbahasa Melayu. "Kamu dari Indon kan, coba pakai bahasa," kata Yovan coba menirukan pertanyaan dari kelompok itu.
Beberapa orang dari gerombolan itu, kata Yovan, juga memaksa supaya Fuad Naji turun dari mobil. Melihat kondisi yang masih ramai di kawasan McDonald, Bukit Bintang, keduanya digiring ke tempat yang lebih sepi. "Saya sempat berontak, di situ kami mulai dipukuli," ucap dia.
Pukulan datang bertubi-tubi membuat tubuh Yovan ambruk ke jalanan. Ia mengaku kesadarannya secara perlahan terus berkurang karena mendapat pukulan. "Abis itu saya tidak ingat lagi, dan baru tahu apa yang terjadi dari video yang viral itu," kata dia.
Setelah kawanan pengeroyokan itu pergi, Fuad yang masih dalam kondisi sadar bergerak ke Hotel Sungei Wang yang berada di Jalan Bukit Bintang. Di penginapan itu terdapat beberapa suporter Indonesia yang menginap. "Setelah di hotel saya periksa ponsel masih ada, tapi uang saya diambil. Kalau Fuad, ponsel, paspor, dan dokumen-dokumen semua dirampas," kata Yovan.
Yovan pun menghubungi Aliansi Suporter Indonesia Malaysia (ASIM) untuk menyampaikan insiden penggeroyokan. Anggota ASIM datang bersama dua suporter Malaysia. Mereka yang membawa kami ke rumah sakit dan melapor ke kantor Polisi (IPD) Dang Wangi. "Sekitar jam 04.00 itu kami melapor dan baru selesai sekitar pukul 08.00 pagi setelah dilakukan visum," kata dia.
Setelah melaporkan peristiwa penggeroyokan, Yovan dan Fuad lalu mendatangi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur yang berada di Jalan Tun Razak. "Kami minta pendampingan dan urus berkas Fuad yang hilang," kata dia.
Rekan Yovan yang ikut menjadi korban penggeroyokan, Fuad Naji, menyayangkan tak acuhnya warga sekitar. Padahal suasana di Jalan Bukit Bintang masih ramai ketika keduanya mulai ditarik ke lokasi yang lebih sepi. "Pas mereka datang itu, saya yang sudah di mobil minta sopir taksi online untuk bantu tapi dia diam saja," kata Fuad kepada.
Setelah dipukuli beramai-ramai hingga babak belur, Fuad membawa Yovan ke Hotel Sungei Wang. "Saya mencoba evakuasi diri. Saya kenal ada teman dari Boys of Straits (salah satu kelompok suporter Johor Darul Takzim). Dia menolong dan membawa kami ke rumah sakit," kata Fuad.
Untuk pengurusan pengganti paspor di KBRI, Fuad mengaku dibantu oleh ASIM yang banyak membantu suporter Indonesia selama di Malaysia. "Semua dipermudah, sih. Harusnya dikenai biaya 30 ringgit, tapi entah itu siapa yang bayar," kata dia.
Ia mengaku bahwa tidak semua suporter Malaysia brutal. Fuad mengatakan yang menolongnya malah suporter dari klub Johor Darul Takzim. Ini yang mengeroyok dan merampok kami suporter yang dandanannya casual," kata Fuad.
IRSYAN HASYIM