TEMPO.CO, Jakarta - Tim tenis Indonesia mempercepat kedatangan ke Filipina untuk mengantisipasi hambatan dan masalah non-teknis yang tidak diinginkan jelang laga di SEA Games 2019. Manajer tim tenis Indonesia, Sutikno Muliadi, menyatakan seharusnya tim baru berangkat pada Jumat, 29 November 2019 ke Filipina.
"Kami mempercepatnya satu hari. Alasannya, pertama, karena ini lapangan baru. Kedua, kami mengantisipasi hambatan-hambatan yang mungkin terjadi," kata Sutikno di Kompleks Olahraga Rizal Memorial, Manila, Filipina, Jumat, 29 November 2019.
Wakil Ketua Umum PP Pelti ini mengungkapkan hambatan itu bisa saja datang dari kelalaian panitia SEA Games 2019 seperti yang terjadi beberapa hari sebelumnya. Tim dan ofisial tidak ingin gangguan jelang pertandingan menggoyahkan konsentrasi tim yang fokus memburu emas SEA Games ke-30 itu.
Dampak dari datang sehari lebih awal dari jadwal yang ditetapkan Komite Olimpiade (NOC) Indonesia membuat tim tenis harus membayar sendiri semua akomodasi dan transportasi. Namun nantinya biaya itu bisa ditanggung oleh pemerintah Indonesia.
Tim tenis Indonesia akan berlatih di Kompleks Olahraga Rizal Memorial Jumat siang ini selama kurang lebih satu jam begitu tiba dari Indonesia Kamis malam kemarin.
Namun panitia SEA Games 2019 tidak memperbolehkan pewarta mengambil gambar dengan kamera.
Seluruh petenis Indonesia yang akan berlaga mulai Minggu, 1 Desember 2019 dalam kondisi fit dan mengikuti latihan. Mereka adalah Ari Fahresi, Anthony Susanto, Christopher Rungkat, David Agung dan Muhammad Rifqy Fitriadi, dari sektor putra.
Sedangkan sektor putri diisi Aldila Sutjiadi, Beatrice Gumulya, Jessy Rompies, Priska Madelyn Nugroho, Rifanty Kahfiani. PP Pelti menargetkan dua medali emas dari nomor ganda putri dan ganda campuran kepada tim tenis Indonesia.