TEMPO.CO, Jakarta - Jalan Andy Ruiz Jr untuk menjadi juara tinju dunia kelas berat tidak mudah. Dia harus membayar mahal untuk memutuskan kontrak dengan promotor Bob Arum agar mendapatkan peluang menantang juara dunia.
Arum adalah promotor yang membawa Ruiz di awal karier, hingga memperoleh kesempatan berlaga dalam kejuaraan WBO. Sayang Ruiz kalah dari Joseph Parker dalam perebutan gelar di Auckland, Selandia Baru pada 10 Desember 2016.
Lantaran ingin segera mendapatkan kesempatan menantang juara lagi dan dibayar lebih mahal, Ruiz memutuskan kontrak dengan Top Rank Promotions milik Arum. Dia harus membayar US$ 700 ribu (sekitar Rp 9,8 miliar) agar lepas dari Arum, dan pindah ke Premier Boxing Championship (PBC).
“Kami melepaskan Ruiz karena dia menginginkan bayaran lebih. Menurut kami tuntutannya terlalu tinggi, sehingga tak bisa kami penuhi,” ujar Arum.
“Andy seorang petinju dengan kepribadian yang baik. Dia sopan dan pekerja keras. Kami terpaksa melepaskan dia karena memang kita sudah tidak bisa bekerja sama, dan menurut saya itu hal biasa. Keputusan yang diambil Andy itu seperti berjudi, tetapi dia berhasil menang,” kata Arum lagi.
Kontrak baru Ruiz dengan PBC tidak disebutkan jumlahnya. Namun dengan hanya melakoni satu laga pemanasan melawan Alexander Dimitrenko pada 20 April 2019, Ruiz langsung mendapat kesempatan menantang juara dunia lagi.
Ruiz kejatuhan bulan saat dipilih sebagai petinju pengganti untuk menghadapi Anthony Joshua di New York pada 1 Juni 2019. Lawan yang sedianya dihadapi Joshua, Jarrell Miller terganjal doping sehingga muncul nama Ruiz sebagai pengganti.
Hanya punya persiapan sebulan, Ruiz mampu empat kali merobohkan Joshua, dan dinyatakan menang TKO ronde 7. Ruiz pun menjadi juara dunia.
Gelar juara kelas berat versi badan tinju dunia WBA/IBF/WBO itulah yang akhir pekan ini akan dipertahankan Andy Ruiz Jr dari tantangan Anthony Joshua. Laga ulang Ruiz Jr vs Joshua akan digelar di Diriyah, Arab Saudi pada 7 Desember 2019.
BOXING SCENE