TEMPO.CO, Jakarta - Ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu sukses merebut medali emas ketiga bulu tangkis untuk Indonesia pada SEA Games 2019 di Filipina. Sebelumnya dua emas sudah diraih oleh beregu putra dan ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Medali ini merupakan emas pertama bagi Greysia / Apriyani di SEA Games. Sebagai pasangan, mereka sudah dua kali ikut dalam ajang multi event se-Asia Tenggara ini. Sebelumnya di SEA Games 2017 di Malaysia, Greysia / Apriyani kalah di babak pertama.
“Puji Tuhan kami ditugaskan untuk meraih emas dan kami bisa merealisasikannya. Bersyukur sekali, terutama saya setelah 14 tahun. Rasanya tentu bangga dan senang. Ini proses buat kami berdua,” ujar Greysia.
Apriyani juga mengungkapkan rasa syukur dengan keberhasilannya bersam Greysia menyabet medali emas ini. "Kami juga bersyukur kami tidak cedera, kami dikasih sehat di lapangan dan alhamdulillah kami dikasih emas pada SEA Games kali ini," kata Apriyani.
Apriyani mengenang kekalahan mereka pada SEA Games dua tahun lalu, yang tersingkir sejak babak pertama. Ia pun berharap prestasi ini menjadi batu loncatan bagi dirinya dan Greysia. "Saya bangga dan senang sekali," ujarnya.
Di babak final, Greysia / Apriyani mengalahkan Chayanit Chaladchalam/Phataimas Muenwong dari Thailand dalam dua game langsung dengan skor 21-3, 21-18.
Greysia/Apriyani memulai game pertama tanpa kendala. Mereka berhasil merebut kemenangan telak dengan skor 21-3. Perlawanan baru ditunjukkan oleh Chaladchalam/Muenwong di game kedua. Namun Greysia/Apriyani masih bisa mengatasi hal tersebut.
“Kami menyiapkan yang terbaik dulu, mentalnya dulu yang penting. Dari awal sebelum masuk lapangan juga kami sudah di-briefing harus main seperti apa dengan lapangan yang berangin karena memang hari ini kondisinya berubah lagi. Secara mental dan pikiran kami sudah siap menghadapi Thailand,” kata Greysia.
PBSI