TEMPO.CO, Jakarta - Pemain tunggal putra bulu tangkis Indonesia tampil mengecewakan di SEA Games 2019. Dua pemain yang diturunkan di nomor perorangan, Shesar Hiren Rhustavito dan Firman Abdul Kholik, sama-sama kandas di perempat final.
Shesar kalah dari Loh Kean Yew (Singapura), sementara Firman terhadang Sitthikom Thammasin (Thailand) di babak pertama. Hasil ini menjadi kemunduran. Sebelumnya di SEA Games 2017 di Malaysia, tunggal putra menyumbangkan satu medali emas dari Jonatan Christie dan satu medali perunggu dari Ihsan Maulana Mustofa.
Hendry Saputra, pelatih tunggal putra Pelatnas PBSI, mengakui hasil itu di luar perkiraan. “Hasil ini di luar prediksi saya. Saya targetnya final dan syukur-syukur bisa juara. Tapi kondisi lapangan juga kan berpengaruh di pertandingan kali ini. Dan mereka juga kalahnya sama Singapura dan Thailand. Selain itu Jonatan dan (Anthony Sinisuka) Ginting juga tidak bisa diturunkan saat ini, karena ada perhitungan lain. Jadi hasil ini harus bisa diterima,” ujar dia seperti dikutip laman PBSI.
Kondisi angin juga diakui Hendry menjadi salah satu kendala anak didiknya saat bertanding di lapangan. Namun tak mau sekedar beralasan, Hendry pun mengantongi sejumlah catatan evaluasi untuk Shesar dan Firman.
“Memang ada pemain yang tipenya bisa mengatasi suatu hambatan di lapangan, termasuk angin, ada yang belum bisa. Nah mereka ini belum bisa. Padahal lawan kan juga merasakan hal yang sama. Jadi memang ke depannya perlu ada latihan khusus untuk menghadapi kesukaran di lapangan supaya lebih tenang,” jelas Hendry Saputra, pelatih tunggal putra.
“Menurut saya Shesar kemarin kurang tenang saja. Jadi dia kurang bisa menggunakan struk yang tepat untuk mengatasi lawan. Ini jadi pelajaran buat mereka. Untuk SEA Games ke depannya jadi sudah tahu siapa yang akan diturunkan. Hasil ini di luar prediksi saya. Sebenarnya kalau dengan Shesar juga seharusnya sudah bisa,” ungkap Hendry lagi.
Pada SEA Games 2019 ini bulu tangkis Indonesia meraih tiga emas dari tim beregu putra, Gresysia Polii/Apriyani Rahayu, serta Praveen Jordan/Melati Daeva.
BADMINTON INDONESIA