TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pelatih Ganda Putri PBSI, Eng Hian, mempunyai evalusi untuk Greysia Polii/Apriyani Rahayu setelah penampilan mereka di BWF World Tour Finals di Tianhe Gymnasium, Guanzhou pada 11-15 Desember kemarin. Di turnamen itu, Greysia / Apriyani menjadi juru kunci Grup A setelah menelan tiga kekalahan di fase penyisihan grup.
Pada penampilan perdananya, Greysia / Apriyani kalah 21-19, 5-21, 9-21 dari pasangan Jepang, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota. Setelah itu, mereka kembali menerima kekalahan dari Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dari Cina dengan skor 21-17, 10-21, 16-21.
Pada laga pamungkas fase penyisihan grup, Greysia / Apiyani lagi-lagi harus menelan kekelahan dari wakil tuan rumah, Due Yue/Li Yin Hui dengan skor 21-12, 17-21, 11-21.
Menurut Eng Hian, pola permainan yang coba diterapkan sebetulnya sudah benar, tetapi karena kondisi kebugarannya yang kurang bagus, jadi hasilnya yang kurang memuaskan. Ia mengatakan, hal itu dapat dilihat dari setiap pertandingannya. "Mereka selalu menang di game pertama, dan kalah di game berikutnya,” kata Eng Hian kepada badmintonindonesia.org.
Persoalan yang harus segera diperbaiki dari pasangan peringkat delapan dunia itu adalah kebugaran fisik. Ia yakin masih ada waktu untuk memperbaiki hal itu sebelum kejuaraan berikutnya pada tahun depan.
Selain itu, Eng Hian juga mengomentari kualitas servis yang dimiliki Greysia. Menurut dia, servis yang dilakukan Greysia bisa menimbulkan kerugian untuk mereka sendiri dan sangat menguntungkan buat lawan.
“Saya rasa Greysia harus bisa memperbaiki kualitas servis-nya. Karena dalam situasi servis seperti itu, tentunya bisa semakin menguntungkan pihak lawan. Saya perhatikan dari kualitas servis Greysia ini, lawan seperti mendapat poin gratis minimal lima poin di setiap game-nya,” tuturnya. “Intinya kami semua, di sektor ganda putri harus latihan lebih keras lagi.”
PBSI