TEMPO.CO, Jakarta - Michael Schumacher nampaknya akan selalu menjadi pembalap terbaik yang pernah dimiliki Jerman. Pembalap Formula 1, Sebastian Vettel, pun harus menerima kenyataan kalau dirinya masih berada di bawah Schumacher.
Gelar juara dunia empat kali yang diraih bersama Red Bull, 2010-2013, belum cukup menggeser sosok Michael Schumacher dari publik Jerman. Ia pun memahami alasan tersebut.
"Saya sedang dan akan terus menjadi nomor dua dalam Formula 1 di Jerman dan saya tidak memasalahkannya," kata dia. "Saya percaya pencapaian Schumacher itu unik dan tetap unik. Dialah yang menciptakan terobosan dalam balapan F1 di Jerman," tutur pembalap Ferrari ini.
Vettel yang memulai karir membalap di Formula 1 pada 2007 sempat mendapat julukan "Baby Schumi". Ia berhasil mencuri perhatian publik usai meraih gelar juara dunia pertamanya. Namun kini dengan dominasi Mercedes yang kuat, tidak mudah bagi Vettel bersama Ferrari kembali merebut trofi juara dunia.
Tak hanya Vettel, pembalap Jerman lainnya, Nico Rosberg juga kesulitan mengikuti jejak langkah Schumacher yang merebut juara dunia tujuh kali. Rosberg juga gagal menarik perhatian pendukung Jerman saat membela Mercedes. "Siapa pun yang muncul sesudah Schumacher ada di barisan belakang dia. Saya menganggapnya alamiah sekali," kata Vettel.
Walau sulit melewati Schumacher, Vettel tetap bangga bisa membela Jerman di pentas Formula 1. "Saya bangga kepada negara asal saya. Saya tak masalah karena saya bangga membalap untuk Jerman," ucap Sebastian Vettel.
