TEMPO.CO, Jakarta - Petinju kelas berat dunia, Anthony Joshua, bisa dipaksa melepas salah satu sabuk gelar juaranya pada tahun ini. Dua duel mandatori (wajib) harus dia lakoni, yakni melawan Kubrat Pulev dan Oleksandr Usyk.
Pulev merupakan penantang utama dari divisi IBF. Sedangkan Usyk adalah lawan wajib Joshua dari divisi WBO. Kedua organisasi tinju tersebut menuntut Joshua wajib meladeni Pulev yang dijadwalkan berjalan pada April dan Usyk yang mesti digelar sebelum Juni.
Singkatnya waktu pertandingan membuat Joshua tidak bisa berbuat banyak bila salah satu gelarnya akhirnya terlepas. Petinju yang akrab disapa AJ ini menyebut rencana itu sebagai 'politik tinju yang menjengkelkan'.
"Saya membencinya. Karena saya harus mempertahankan gelar juara ini selama bertahun-tahun," sebut Joshua.
Petinju kelahiran Watford, Inggris ini menyatakan ada hal-hal yang tidak bisa dikendalikan olehnya. Namun bila harus kehilangan salah satu sabuk gelar juara, ia menegaskan, maka akan segera merebutnya kembali.
Anthony Joshua baru saja mendapatkan kembali empat gelar juaranya dari Andy Ruiz Jr. Ia mengalahkan Ruiz dalam rematch dan mengumpulkan lagi sabuk gelar juara empat divisi, yakni IBO, WBA, IBF, WBO.
DAILY MAIL | MIRROR