TEMPO.CO, Jakarta - Atlet atletik Hendro Yap, berambisi bisa tampil di Olimpiade 2020 Tokyo pada nomor jalan cepat 50 kilometer. Atlet jalan cepat kelahiran Medan, 24 Oktober 1990 ini mengatakan alasannya memilih nomor itu karena apabila turun di nomor 20 kilometer, persaingannya lebih berat.
"Semua kembali ke federasi, untuk hari ini federasi mengeluarkan surat keputusan bahwa saya tidak masuk tim olympic," kata dia saat dihubungi Tempo, Kamis, 2 Januari 2020.
Saat ini baru satu atlet atletik yang mengantongi tiket ke Olimpiade 2020, yaitu Lalu Muhammad Zohri. Sprinter berusia 20 tahun itu lolos setelah finis di posisi ketiga dalam lari 100 meter putra di Golden Grand Prix Osaka 2019 dengan torehan waktu 10.03 detik.
Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) menargetkan tiga atletnya bisa berlaga di Olimpiade 2020 Tokyo. Manajer Pelatnas PASI, Mustara Musa, mengatakan PASI juga ingin memberikan kesempatan kepada atlet lompat jauh Sapwaturahman Sanapiah dan atlet lari gawang 100 meter putri Emilia Nova, untuk mendapatkan tiket ke Olimpiade.
Keduanya berhasil mempersembahkan medali emas di SEA Games 2019 Filipina. Sapwaturahman bahkan memecahkan rekor SEA Games dengan mencatatkan lompatan sejauh 8,03 meter.
Keduanya juga menyumbangkan medali di Asian Games 2018 Jakarta. Sapwaturahman meraih medali perunggu dan Emilia Nova menyumbangkan medali perak bagi Kontingen Indonesia.
PASI, kata Mustara, memberikan kesempatan bagi Sapwaturahman dan Emilia Nova untuk mengikuti ajang kualifikasi Olimpiade 2020. "Kami masih ingin memberikan kesempatan kepada dua atlet terbaik kita itu," kata Mustara kepada Tempo, Senin, 30 Desember 2019.
Secara head to head dan limit olimpiade, Mustara menyebutkan, peluang keduanya berat karena persaingan di nomor itu ketat. Meski begitu, ia berharap Sapwa dan Emilia bisa memperbaiki rekor pribadinya. "Kami tetap dorong untuk peningkatan prestasi," ujarnya.
Hendro yang sebelumnya berhasil meraih medali emas di nomor 20 kilometer jalan cepat SEA Games 2019 merasa masih mempunyai peluang yang sama dengan Sapwa dan Emilia untuk bisa lolos ke Olimpiade 2020. "Mereka dapat emas, saya juga dapat emas di SEA Games 2019," ucapnya.
Karena itu, ia masih berjuang meyakinkan PB PASI untuk memberinya kesempatan mengejar tiket ke Olimpiade Tokyo. Ia mengaku rutin berlatih setiap pagi demi menjaga kebugaran tubuhnya. "Biasanya sekitar jam 7 atau 8 masih menyempatkan latihan sekitar sejam," kata dia.
Selain itu, untuk meyakinkan PB PASI, Hendro juga mengeluarkan seluruh kemampuannya di setiap kejuaran nasional yang dia ikuti serta terus berkomunikasi dengan pengurus PASI agar bisa mendapatkan rekomendasi berlaga di kejuaraan internasional. "Saya tetap bakal mengikuti regulasi yang ditetapkan federasi," katanya.
Ia mengungkapkan, limit waktu untuk bisa lolos ke Olimpiade pada nomor jalan cepat 50 kilometer yakni 3 jam 56 menit. Catatan terbaik Hendro pada nomor itu 4 jam 09 menit. "Saya masih terus berusaha memperbaiki catatan waktu," kata dia.
Hendro menambahkan, untuk bisa meraih tiket Olimpiade dapat melalui ajang kualifikasi yaitu kejuaraan yang berlangsung berlangsung di Jepang pada bulan Maret dan April. "Kalau saya fokusnya di Kejuaraan di Taicang, Cina pada bulan Mei," ucapnya.
IRSYAN HASYIM