TEMPO.CO, Jakarta - Perenang putra Indonesia, I Gede Siman Sudartawa, masih menunggu jadwal pelatnas dari Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) untuk program mengejar tiket ke Olimpiade 2020 Tokyo. Selama libur latihan, Siman menjaga pola makan untuk mengantisipasi agar badan tidak melar.
Atlet renang berusia 25 tahun ini menghindari makanan yang banyak mengandung karbohidrat. "Makananya daging real supaya bisa menambah energi," dia menjelaskan menu makananya saat dihubungi Tempo, Sabtu, 4 Januari 2020.
Peraih medali emas SEA Games 2019 beristirahat total setelah kembali dari Filipina untuk memulihkan cedera dislokasi saat bertanding di ASEAN University Games di Myanmar pada Desember 2018. "Pas di SEA Games masih ada rasa sakit," ujarnya.
Setelah bergabung kembali ke pelatnas, Siman bakal berusaha mengejar catatan waktu untuk bisa mendapatkan tiket ke Olimpiade 2020 Tokyo. Ia mengatakan, salah satu kejuaraan yang paling dekat yakni Singapura Open pada Maret 2020.
"Kualifikasi renang itu ada dua limit, yakni A dan B. Target awal saya dapat catatan waktu di limit B tapi mendekati limit A," kata Siman.
Sebelumnya Federasi Renang Internasional (FINA) telah menetapkan limit waktu yang harus diraih oleh seorang perenang untuk bisa tampil di Olimliade 2020 di Tokyo. Berdasarkan aturan itu, Siman berpeluang tampil di nomor 100 meter gaya punggung.
Berdasarkan aturan resmi FINA, limit waktu untuk nomor 100 meter gaya punggung putra adalah 53,85 detik untuk kategori Olympic Qualifying Times (OQT/ "A" time), serta 55,47 detik untuk Olympic Selection Time (OST/ "B" time).
Perenang yang mampu menyamai atau melebihi limit OQT time atau limit A dipastikan bakal lolos ke Olimpiade 2020. Sementara jika menyamai limit OST time atau limit B, perenang akan masuk daftar tunggu sebagai atlet undangan.
Siman menambahkan ia bakal tetap berusaha untuk terus memperbaiki catatan waktunya. "Best personal di nomor 100 meter gaya punggung yakni 55,48 detik," kata dia.
IRSYAN HASYIM