TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap MotoGP asal Italia, Andrea Iannone, terancam sanksi berat karena doping. Hasil uji sampil B miliknya telah keluar dan ia dinyatakan positif doping. Menurut aturan, pembalap yang dopung bisa dilarang tampil di semua kejuaraan balap di bawah bendera FIM selama empat tahun.
Iannone sebelumnya dinyatakan positif doping saat berlomba dalam MotoGP Malaysia 3 November. Kini, hasil pemeriksaan atas sampel B miliknya sudah keluar. Hasilnya, ia tetap dinyatakan positif doping, meski zat terlarang (drostanolone ) di darahnya hanya sedikit.
Status Iannoe saat ini masih terkena sanksi sementara oleh Federasi Sepeda Motor Internasional (FIM). Putusan akhirnya biasanya dijatuhkan menanti proses banding dari Sang Pembalap. Banding itu sudah diajukan Iannone pada Selasa, 7 Januari 2020.
Antonio De Rensis, pengacara Iannone, menilai kandungan zat terlarang itu sangat kecil, hanya 1,150 nanograms per milimeter. Menurutnya, Iannone bisa saja tak sengaja mengonsumsi makanan yang mengandung zat tersebut, apalagi kadarnya juga sangat kecil sekali. "Sangat kecil, apalagi harus dipertimbangkan dia sudah berada di Asia lebih dari sebulan," kata dia.
Iannone nantinya akan berusaha memperdebatkan kasus ini dalam sidang disipliner. Setelah itu vonis akan dikeluarkan dalam waktu 45 hari ke depan.
Pembalap itu menyatakan, ia tak bodoh sehingga mengambil resiko dengan memakai doping. “Saya tidak punya rencana cadangan, yang penting adalah kembali ke Aprilia. Balap motor adalah hidup saya. Saya tidak bodoh untuk mempertaruhkannya,” kata dia.
Sejumlah media melaporkan bahwa Iannone bisa terkena hukuman empat tahun jika bandingnya di tolak dan tetap dinyatakan positif doping. Sebagai antisipasi, Aprilia sudah mempersiapkan beberapa nama yang akan menjadi pengganti Iannone, baik untuk tes maupun balapan MotoGP musim ini.
CRASH | GPONE