TEMPO.CO, Jakarta - Deontay Wilder menganggap remeh Tyson Fury, yang akan dia hadapi untuk kali kedua dalam duel rematch tinju dunia di Las Vegas pada 22 Februari 2020. Ucapan Wilder yang bernada meremehkan Fury itu diungkapkan dalam wawancara di Fox Studio, Los Angeles, Selasa malam.
Wilder seakan menyindir sesumbar Fury yang akan menang KO hanya dalam dua ronde dalam duel ulang tersebut. Sebelumnya Wilder mengatakan dirinya akan pensiun jika sampai kalah KO dari Fury.
“Saya tidak merasakan ledakan kekuatan dari pukulan Fury. Sama sekali berbeda dengan yang selalu dia gembar-gemborkan. Kekuatan pukulannya sangat berbeda dengan yang saya miliki. Saya beranggapan tinju Fury seperti bantal. Itulah yang saya rasakan dalam duel pertama,” kata Wilder.
“Saya tidak tahu apa yang akan dia lakukan untuk menang KO dalam pertarungan nanti. Mungkin dia hanya akan mengacaukan strategi bertarung yang sudah saya rancang. Meskipun begitu, saya tertarik untuk melihat Fury membuktikan sesumbarnya pada 22 Februari nanti,” kata Wilder menambahkan.
Wilder menambahkan bahwa dia mengincar target bekas cedera di mata kiri Fury. Cedera tersebut Fury dapatkan dalam laga terakhirnya melawan Otto Wallin di Las Vegas pada 14 September 2019.
“Namun sebenarnya semua target ada di seluruh bagian badan Fury, bukan hanya bekas luka di matanya. Tetapi itulah sasaran utama untuk melemahkan Fury,” ujar Wilder lagi.
Duel pertama tinju dunia Deontay Wilder vs Tyson Fury di Los Angeles pada 1 Desember 2018 berakhir seri setelah digelar selama 12 ronde. Wilder (34 tahun) saat ini memiliki rekor 42-0-1(41 KO), sementara Fury (31 tahun) punya rekor 29-0-1 (20 KO).
FIGHTNEWS