TEMPO.CO, Jakarta - Tim putri Jakarta Pertamina Energi sukses menyapu bersih kemenangan selama seri kedua putaran pertama Proliga 2020 yang berlangsung di GOR Satria, Banyumas, Purwokerto. Setelah Gresik Petrokimia Puslatda KONI Jatim, Ahad ini giliran Bandung bjb Tandamata yang dikalahkan tim asuhan Ziya Radjabov.
Tampil dengan status tuan rumah, Jakarta Pertamina mengalahkan BJB 3-0 (25-20, 25-20, 25-13).
Manajer tim putri JPE, Widi Triyoso, mengatakan pelatih sudah mempelajari permainan lawan sebelum pertandingan. "Untuk itu tadi kita perkuat di recieve. Kedua, kita juga terapkan permainan cepat dan para pemain bisa menjalankan itu dengan baik. Tapi ini baru awal dan masih babak penyisihan kita harus main total. Tapi kita juga gak mau mengulangi kegagalan musim lalu," kata dia, yang mendampingi Ziya Radjabov usai pertandingan, seperti dikutip dari rilis panitia.
Musim lalu, putri JPE memang tampil dominan di babak penyisihan. Namun pada penghujung musim, mereka justru gagal meraih gelar juara. "Penyebabnya karena musim lalu kita gagal memenuhi stamina, strategi, dan mental para pemain. Untuk itu musim ini kita ingin penuhi ketiga hal itu dan mudah-mudahan kegagalan musim lalu, tidak terulang lagi," kata Widi.
Dengan menyapu bersih kemenangan di seri Purwokerto, putri JPE kini memimpin klasemen sementara Proliga 2020 untuk sektor putri dengan total 9 poin dari tiga pertandingan. Setelah menjinakkan Petrokimia 3-0 (25-12, 25-10, dan 25-16) pada laga pembuka seri Purwokerto, putri JPE kembali menang 3-0 atas BJB. Unggul 25-20 pada set pertama, Novia Andriyanti dan kolega semakin tidak terbendung setelah menyelesaikan set kedua dengan skor 25-20.
Kemenangan di dua set pembuka, membuat anak-anak asuh Ziko kian percaya diri dan berhasil menuntaskan set ketiga dengan skor 25-13. "Ini karena kita tuan rumah dan dukungan dari penonton juga semakin memotivasi kami. Sehingga kami bisa bermain total sama seperti kemarin (melawan Petro). Kemenangan ini berkat teman-teman yang juga bermain total," ulas Novia mengenai jalannya pertandingan.
Sementara itu, pelatih BJB, Risco Herlambang mengakui jika lawan bermain luar biasa sehingga anak-anak asuhannya sulit meredam perlawanan Novia dan kolega. "Terutama saat mereka melakukan serangan balik. Serangan kami sendiri sebenarnya gak mati. Kami menyerang secara continue. Tapi begitu mereka menyerang balik, kami mati," kata Risco.
