TEMPO.CO, Jakarta - Juara tinju dunia kelas ringan WBA ditahan kepolisian Miami, Florida setelah melakukan kekerasan fisik terhadap seorang perempuan. Peristiwa tersebut terjadi dalam sebuah pertandingan basket di Miami pada 1 Februari 2020, dan terekam video.
Davis terlihat mencengkeram leher sang perempuan, lantas menyeretnya keluar dari arena pertandingan basket tersebut. Perempuan yang menjadi korban kekerasan fisik Davis kemudian diketahui bernama Andretta Smothers.
Smothers tidak lain adalah mantan pacar Davis. Dari hubungan mereka lahir satu anak perempuan, Gervanni Davis yang kini berusia 22 bulan. Kepolisian sektor Coral Gables, Miami memberikan keterangan bahwa Davis menyerahkan diri setelah itu dan segera menjalani proses hukum.
Davis sendiri tidak bersedia memberikan keterangan atas tindakan kekerasan yang dia lakukan terhadap ibu dari putrinya tersebut. Dia hanya menuliskan dalam akun twitternya yang diikuti 2,5 juta orang, bahwa tindakannya memang kasar namun tidak pernah memukul Smothers.
Footage has appeared of Gervonta Davis gripping a girl by the neck and dragging her away.
No-one intervenes.... pic.twitter.com/0RDQlVbXdw
— All Of The Belts (@AllOfTheBelts) February 2, 2020
“Saya sama sekali tidak pernah memukul dia. Memang saya bertindak kasar dan mengusirnya. Namun saya tidak pernah sekalipun memukulnya, karena dia adalah ibu dari anak saya,” begitu cuitan Davis.
Tidak diketahui dengan jelas pemicu konfrontasi Davis dengan Smothers. Kabar yang beredar setelah hubungan mereka berakhir, Davis punya kewajiban untuk memberikan tunjangan bagi Gervanni sebesar US$ 10 ribu setiap bulan, atau hampir Rp 140 juta.
Gervonta Davis saat ini berusia 25 tahun dan memiliki rekor bertanding belum pernah kalah, 23-0-0 (22 KO). Sebagai anak didik Floyd Mayweather Jr, Davis dianggap salah satu petinju muda berprospek paling cerah saat ini. Dia merebut gelar kelas ringan WBA yang lowong dengan menang TKO ronde 12 atas Yuriorkis Gamboa dalam laga terakhirnya 28 Desember 2019.
THE SUN | NEW YORK POST
