Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rexy: Koo/Tan Main Seperti Tak Ada Otak

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Kuala Lumpur: Kekalahan pasangan Malaysia Koo Kien Keat/Tan Boon Heong dari ganda utama Indonesia Markis Kido/Hendra Setiawan menyisakan kekecewaan mendalam bagi publik Negeri Jiran itu, terutama sang pelatih kepala asal Indonesia Rexy Mainaky."Saya tak menegrti bagaiman bisa ada pemain yang mampu begitu hebat pada satu pertandingan, namun tiba-tiba bermain buruk dalam pertandingan lain," kata Rexy. Ia mengaku cukup kecewa dengan para pasangan Malaysia di Olimpiade kali ini, terutama permainan Koo Kien Keat/Tan Boon Heong (ganda peringkat 6 dunia) yang sulit diterima karena tampil ibarat yo-yo ketika takluk atas juara dunia, Markis/Hendra, Kamis (15/8). Yang lebih mengecewakan lagi, menurut Rexy, pasangan itu gagal mengubah irama permainan dan terus mengangkat tinggi bola sehingga membiarkan lawan mengasak mereka. Permainan yang ditunjukkan Koo/Tan Kamis, seolah membenamkan aksi cemerlang dua anak muda ini saat menjinakkan pasangan Jepang, Shintaro Ikeda/Shuichi Sakamoto di ronde pertama, Rabu (14/8). "Mereka bermain seperti pemain baru di akademi, yang tidak punya otak. Jelas apa yang saya instruksikan pada waktu istirahat tidak diikuti, sebaliknya memilih jalan aman dengan bertahan, tutur Rexy, seperti yang dikutp dari surat kabar berbahasa Melayu, Berita Harian.Menurut Rexy, sebelum main melawan Markis/Hendra, Koo berkata ingin bersantai setelah kemenangan di babak pertama padahal sikap itu salah karena justru kualitas lawan akan semakin bagus di putaran berikutnya.Kombinasi mereka jelas tidak pas dan apa yang dilakukan semalam (Kamis) serbasalah," kata Rexy yang mengakui menyerahkan nasibnya sebaga pelatih kepada Persatuan Badminton Malaysia (BAM) dan Komite Olahraga Malaysia (MSN) untuk menentukan kontraknya yang akan selesai pertengahan tahun depan. "Saya adalah pekerja dan BAM adalah majikan saya. Saya serahkan kepada mereka untuk membuat keputusan. Saya harus setuju dengan keputusan mereka," ucapnya yang sebelum ini pernah dua kali mengancam meletakkan jabatan termasuk ketika Pesta Olahraga Asia Doha 2006, setelah adanya campur tangan pihak tertentu. Mengenai problem kombinasi ganda bukan sesuatu yang baru di Malaysia saat perang dingin para pemain di klub terbawa-bawa di lapangan. Rexy mengakui hal itu harus ditangani segera. "Pemain nasional masih tidak profesional dan reaksi mereka dapat dilihat ketika pasangan mereka melakukan kesalahan," kata dia.Rexy juga menyebutkan, ganda paling stabil di Malaysia saat ini adalah Fairuzizuan Tazari/Zakri Latif, yang kini menempati peringkat 10 dalam daftar Federasi Bulutangkis Dunia (WBF.BOBBY CHANDRA
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


11 Pasien Covid-19 di Olimpiade Musim Dingin Dibawa ke Rumah Sakit

2 Februari 2022

Petugas medis melakukan swab pada warga di tempat pengujian asam nukleat darurat di kompleks perumahan di Beijing, China, 24 Januari 2022. Beijing melaporkan enam infeksi menular domestik baru dengan gejala. REUTERS/Tingshu Wang
11 Pasien Covid-19 di Olimpiade Musim Dingin Dibawa ke Rumah Sakit

Ada 11 pasien Covid-19 di area Olimpiade musim dingin dirujuk ke rumah sakit di Cina.


Perjalanan Hidup Eko Yuli Irawan Rebut 4 Medali Olimpiade Diangkat Jadi Film.

13 Agustus 2021

Film Eko Yuli Irawan The Movie. Tempo/Irsyan
Perjalanan Hidup Eko Yuli Irawan Rebut 4 Medali Olimpiade Diangkat Jadi Film.

Eko Yuli Irawan satu-satunya atlet Indonesia peraih medali di tiga ajang Olimpiade berbeda. Eko sempat tak disetujui orang tuanya menjadi atlet.


Markis Kido Kurang Sehat dalam Beberapa Hari Sebelum Meninggal

15 Juni 2021

Suasana pemakaman Mantan Atlet Bulutangkis Indonesia Markis Kido di TPU Kebon Nanas, Jakarta, Selasa, 15 Juni 2021. Markis Kido meninggal dunia diduga karena serangan jantung saat sedang bermain bulu tangkis di Tangerang, Senin 14 Juni 2021 malam. TEMPO/Muhammad Hidayat
Markis Kido Kurang Sehat dalam Beberapa Hari Sebelum Meninggal

Adik kandung Markis Kido, Bona Septano, menuturkan bahwa kakaknya kurang sehat dalam beberapa hari terakhir sebelum meninggal.


Legenda Bulu Tangkis Markis Kido Dimakamkan di TPU Kebon Nanas

15 Juni 2021

Istri Almarhum Markis Kido, Richa Sari Pawestri berdoa usai pemakaman, TPU Kebon Nanas, Jakarta Timur, Selasa, 15 Juni 2021. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Legenda Bulu Tangkis Markis Kido Dimakamkan di TPU Kebon Nanas

Legenda bulu tangkis Indonesia, Markis Kido meninggal pada Senin malam, 14 Juni 2021, saat tengah bermain bulu tangkis di Tangerang.


Markis Kido, Sang Juara Dunia 2007 dan Peraih Emas Olimpiade Beijing 2008

15 Juni 2021

Hendra Setiawan (kiri) dan Markis Kido merayakan perolehan meraih medali emas di ganda putra bulu tangkis di Olimpiade Beijing 2008, 16 Agustus 2008. Duet Markis-Hendra telah membuahkan banyak gelar termasuk 7 medali emas SEA Games. REUTERS/Beawiharta
Markis Kido, Sang Juara Dunia 2007 dan Peraih Emas Olimpiade Beijing 2008

Markis Kido mencapai puncak kejayaan dalam pretasi bulu tangkis saat berpasangan dengan Hendra Setiawan.


Markis Kido dan Cerita Soal Firasat Kemenangan di Olimpiade 2008

15 Juni 2021

Hendra Setiawan (kanan) dan Markis Kido. ANTARA/Andika Wahyu
Markis Kido dan Cerita Soal Firasat Kemenangan di Olimpiade 2008

Markis Kido dan Hendra Setiawan membawa pulang medali emas bulu tangkis Olimpiade Beijing 2008.


Markis Kido Meninggal Saat Main Bulu Tangkis, Ini Kesaksian Candra Wijaya

15 Juni 2021

Markis Kido bersama pasangannya Hendra Setiawan berhasil meraih Juara dunia tahun 2007 dan meraih medali emas pertama untuk Indonesia di Olimpiade Beijing 2008 untuk cabang bulu tangkis ganda putra. Instagram/@Markis_kido11
Markis Kido Meninggal Saat Main Bulu Tangkis, Ini Kesaksian Candra Wijaya

Legenda dan mantan atlet bulu tangkis nasional, Markis Kido, meninggal dunia pada pukul 18.40, Senin malam, 14 Juni 2021


Markis Kido Diduga Mengalami Serangan Jantung Saat Main Badminton

14 Juni 2021

Mantan humas PBSI, Yuni Kartika menyampaikan kabar duka ini lewat Twitternya. Ia menyebut Markis Kido meninggal dunia saat sedang bermain bulutangkis di Tangerang. Instagram
Markis Kido Diduga Mengalami Serangan Jantung Saat Main Badminton

Mantan atlet bulu tangkis Indonesia yang pernah meraih medali emas Olimpiade 2008, Markis Kido, telah berpulang.


Markis Kido Meninggal, Hendra Setiawan Kehilangan Rekan Terbaik

14 Juni 2021

Pasangan pebulutangkis ganda putra Markis Kido (kanan) yang berpasangan dengan Hendra Setiawan menunjukkan medali emas . FOTO ANTARA/Andika Wahyu
Markis Kido Meninggal, Hendra Setiawan Kehilangan Rekan Terbaik

Prestasi puncak pasangan Markis Kido dan Hendra Setiawan adalah meraih medali emas Olimpiade Beijing 2008.


15 Atlet Angkat Besi Olimpiade Positif Doping  

26 Agustus 2016

Angkat Besi
15 Atlet Angkat Besi Olimpiade Positif Doping  

Tiga atlet angkat besi putri dari Cina itu masuk 15
lifter yang positif memakai obat terlarang.