TEMPO.CO, Jakarta - Deontay Wilder mengalami pendarahan telinga saat dikalahkan Tyson Fury dalam duel tinju dunia kelas berat WBC di Las Vegas, akhir pekan lalu. Bagaimana kondisinya kini?
Sesaat setelah pertandingan sempat tersiar kabar ia dibawa ke rumah sakit untuk dirawat. Ada pula dugaan soal gendang telinganya yang pecah.
Ternyata itu semua tak benar. Petinju Amerika itu hanya mengalami luka robek. Ia juga tak sampai dibawa ke rumah sakit. Luka di telinga kirinya mengalami tujuh jahitan. Tapi, penjahitan hanya dilakukan di ruang ganti seusai duel.
Menang cedera itu membuat dia mendapat larangan bertanding dari Komisi Atletik Negara Bagian Nevada. Namun, waktunya tak lama. Petinju berjulukan Bronze Bomber hanya dilarang melakukan sparring hingga 8 April dan dilarang naik ring hingga 23 April.
Larangan bertanding itu tak akan mengganggu hasrat Wilder untuk melakukan tarung ulang melawan Fury dan merebut kembali sabuk juara dunianya. Ia sudah menyatakan keinginannya tersebut Senin lalu. "Pertandingan ulang pasti akan terjadi. Kita akan mendapatkannya. Saya ingin segera kembali ke sana," kata dia.
Wilder beruntung karena dalam kontrak pertandingan kedua lalu ada klausul khusus yang memungkinkan dia minta tarung ulang. Dalam kontrak tarung ulang akan dilakukan pada Juni atau Juli 2020.
Saat melawan Fury, 22 Februari lalu, Wilder sempat dua kali jatuh. Telingan berdarah mulai ronde ketiga. Tim ofisial yang mendampinginya kemudian lempar handuk pada ronde ketujuh. Tyson Fury, petinju asal Inggris akhirnya dinyatakan menang TKO dan berhak atas sabuk tinju dunia versi WBC.
TALK SPORT | THE SUN