TEMPO.CO, Jakarta - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) berharap penyebaran virus corona tidak sampai membatalkan pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2020. Ketua KOI, Raja Sapta Oktohari mengatakan Olimpiade akan digelar pada musim panas dengan suhu bisa mencapai 37 derajat celcius kemungkinan penyebaran virusnya sudah mereda.
"Setelah RAT (rapat anggota tahunan) ini kita akan bersurat ke IOC (Komite Olimpiade Internasional) dan Jepang untuk minta informasi dan arahan. Ini kan institusi resmi, jadi jangan berspekulasi dari informasi luar," kata Oktohari di sela Rapat Anggaran KOI 2020 di Hotel Sheraton Gandaria City, Jakarta, Senin, 2 Maret 2020.
Ia mengatakan, pada Juli sampai Agustus di Jepang telah memasuki musim panas. "Kami berasumsi nanti pas Juli - Agustus virusnya sudah mulai reda, NOC masih menunggu ICO," ucapnya.
Oktohari juga mengingatkan kepada atlet yang akan mengikuti kualifikasi Olimpiade 2020 untuk mengurangi menyentuh wajah sendiri ketika lomba. Hal ini terkait dengan virus corona yang tengah marak. "Sama perbanyak cuci tangan," katanya.
Sebelumnya, anggota IOC Dick Pound menyampaikan wacana soal kemungkinan pembatalan Olimpiade 2020 Tokyo apabila penyebaran wabah virus corona masih tak terkendali.
Dick Pound yang menjadi anggota IOC sejak 1978 itu mengungkapkan, apabila Olimpiade Tokyo harus mundur dari jadwal yang sudah ditetapkan, IOC bakal lebih memilih opsi pembatalan ketimbang ditunda ataupun memindahkan lokasi penyelenggaraan. "Anda mungkin akan lebih mempertimbangkan pembatalan," katanya.
"Di periode tersebut, menurut saya orang-orang harus bertanya apakah kondisinya sudah terkendali sehingga kita bisa pergi ke Tokyo," ujar Pound dalam wawancara eksklusif dengan kantor berita Associated Press (AP), Rabu, 26 Februari 2020.
Saat ini IOC masih menunggu perkembangan terkini dalam satu atau dua bulan ke depan. Keputusan terkait pembatalan atau kelanjutan Olimpiade 2020 akan ditetapkan selambat-lambatnya pada Mei 2020.
IRSYAN HASYIM