TEMPO.CO, Jakarta - Tim putra Jakarta BNI 46 kembali menunjukkan kedigdayaannya pada musim Proliga 2020. Mereka sukses menundukkan juara bertahan Surabaya Bhayangkara Samator dengan 3-1 (28-26, 25-23, 25-20 25-23) pada laga hari kedua seri dua putaran kedua, di GOR C-Tra Arena Bandung, Sabtu.
BNI kini memuncaki klasemen sementara dengan nilai 19, unggul 3 poin dari Jakarta Pertamina Energi. Samator tetap di posisi ketiga dengan nilai 13 dan belum bisa memastikan diri lolos ke final four. Selesih poinnya dengan Lamongan Sadang di peringkat kelima masih 8 poin, padahal Lamongan masih memiliki 3 laga sisa.
Pada laga yang disaksikan sekitar 3.000 penonton itu Rendy Tamamilang menjadi pembuka skor pada set pertama dengan servisnya. Samator sempat memimpin, namun disamakan BNI 21-21. Set pertama pun harus diwarnai tragedi cedera seter BNI, Dio Zulkifli, saat Samator menyamai kedudukan 24-24. Set itu akhirnya dimenangkan Samator 28-26.
Pada set kedua, Samtor masih unggul hingga pertengahan. Menjelang akhir, skor terus saling kejar mengejar poin hingga akhirnya dimenangkan BNI dengan skor 25-23.
Kembali set ketiga dibuka oleh Samator. Sayangnya pada set ini, servis dari spiker andalan Rivan Nurmulki kerap meleset dan membuat poin lawan bertambah. Karena pertahanan yang bisa dibobol, SBS mandek di angka 20 hingga BNI menang dengan skor akhir 25-20.
Selisih satu poin terus bergulir hingga set keempat. Hingga pertengahan set, smes yang selalu berhasil diblok oleh Samator sehingga membuat BNI tertinggal dua angka menjadi 17-19. Pada waktu krusial, BNI kembali bangkit dan menutup pertandingan dengan skor tipis 25-23.
Pelatih Jakarta BNI 46, Samsul Jaiz, mengatakan bahwa kemenangan ini merupakan bagian dari taktik dan strategi. “Meskipun sempat tertinggal, mereka bunuh kita bunuh. Jangan takut kalah tapi tetap berusaha untuk tampil bagus. Mental kita harus siap,” kata dia seperti termuat dalam rilis panitia.
Samsul melanjutkan, “Evaluasi tetap jadi yang utama. Terutama kami akan konsentrasi di bloking.”
Pelatih Samator, Ibarsjah Djanu Tjahtjono, yang nampak kecewa dengan hasil pada laga kali ini. “Ya ini menjadi PR bagi kami untuk di final four. Pertama kami akan perbaiki di pasing ya,” kat dia. “Kami harus memaksimalkan waktu yang tersisa. Cukup tidak cukup harus bisa.”