TEMPO.CO, Jakarta - Juara kelas ringan UFC, Khabib Nurmagomedov, punya pandangan tersendiri soal persaingan tinju dunia kelas berat saat ini. Tak seperti kebanyakan orang, ia tak terlalu antusias menantikan duel unifikasi gelar kelas berat antara Tyson Fury dan Anthony Joshua.
Seperti diketahui saat ini terjadi pergeseran peta di kelas berat. Tyson Fury, asal Inggris, baru saja merebut sabuk WBC dari Deontay Wilder, asal Amerika. Keduanya akan kembali bertarung untuk ketiga kalinya pada Juli tahun ini. Namun, seperti ramai diberitakan banyak media, publik tinju lebih mengharapkan agar Fury melawan Joshua, yang juga berasal ari Inggris, dalam duel unifikasi gelar. Joshua sendiri akan melawan Kubrat Pulev pada Juni nanti.
Tuson Fury saat melawan Deontay Wilder dalam perebutan gelar juara tinju dunia kelas berat di Las Vegas, 23 Februari 2020. Reuters
Khabib, yang belum terkalahkan dalam 28 kali duel, tampaknya lebih mengharapkan partai lain tercipta. Petarung MMA asal Rusia ini menilai saat ini ada ada empat nama yang layak ditempatkan di level teratas tinju dunia. Selain Fury, ia menyebut nama Oleksandr Usyk, Vasyl Lomachenko, dan Canelo Alvarez.
Khabin sangat berharap untuk melihat duel antara Fury dan Usyk. "Itu akan sangat bagus. Dia (Usyk) memiliki kemampuan dan teknik. Tyson Fury juga. Dia tak seperti petinju kelas berat lain, lebih berteknik, langkah kakinya juga bagus, kondisinya sangat bagus, saya sangat berharap melihat Usyk melawan Fury."
Petinju Ukraina, Oleksandr Usyk. (instagram/@usykaa)
Usyk adalah petinju Ukraina berusia 33 tahun. Ia baru saja naik kelas dari kelas jelajah ke kelas berat. Ia juga belum terkalahkan dalam 17 duel yang dijalaninya dan mampu memukul KO lawannya 13 kali.
Usyk akan menjadi penantang wajib bagi Joshua untuk memperebutkan sabuk WBO pada akhir tahun ini. Namun, sebelumnya, ia akan melawan Derek Chisora pada 23 Mei.
TALKSPORT